Oleh: Monika | Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara
KOMPAS.com - Pemilihan jurusan merupakan bagian penting dalam perjalanan karier seseorang. Pada usia remaja, bukanlah hal yang mudah untuk mengambil keputusan dalam memilih jurusan.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari 165 siswa SMA swasta di Jakarta, diketahui bahwa 90 persen siswa masih merasa kurang yakin dengan pilihan jurusan di perguruan tinggi.
Kesulitan dalam pengambilan keputusan karier yang dirasakan oleh para siswa tersebut antara lain dikarenakan mereka masih ragu dengan kemampuan diri mereka sendiri, siswa masih ragu dengan minat karier mereka.
Mereka kurang memiliki informasi mengenai jurusan yang ada di perguruan tinggi dan kaitannya dengan karier di masa yang akan datang.
Seorang tokoh psikologi bernama Donald Super yang terkenal dengan Career Development Theory, menyatakan bahwa proses perkembangan karier adalah proses sepanjang rentang kehidupan.
Baca juga: 5 Tips Pilih Jurusan Kuliah Bagi Calon Mahasiswa
Super membagi tahapan perkembangan karier seseorang menjadi lima tahap. Tahap pertama adalah perkembangan (growth) pada saat seseorang berusia 1-14 tahun.
Selanjutnya tahap eksplorasi (exploration) pada saat seseorang berusia 15-24 tahun, tahap pembentukan (establishment) pada saat seseorang berusia 25-44 tahun.
Tahap keempat adalah tahap pemeliharaan (maintanance) pada saat seseorang berusia 45-64 tahun. Tahap terakhir adalah tahap pelepasan (decline) pada saat seseorang berusia 65 tahun ke atas.
Pada usia remaja, mereka berada pada tahap eksplorasi. Saatnya bagi remaja mencari dan mendapatkan informasi tepat mengenai karier dan menggali potensi agar potensi mereka berkembang dengan optimal dan sesuai dengan pilihan jurusan dan karier mereka nantinya.
Namun, pemilihan karier ini ternyata bukanlah hal yang mudah bagi semua orang, data di atas menunjukkan bahwa remaja masih mengalami kebingungan dan menentukan jurusan dan karier mereka.
Hal utama yang menyebabkan sulitnya pengambilan keputusan karier yang mereka alami disebabkan oleh kurangnya pemahaman mereka tentang diri mereka sendiri, terutama terkait bakat dan minat diri mereka.
Pengenalan diri atau dikenal dengan self-assessment merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi secara spesifik siapa diri kita sesungguhnya.
Pengenalan diri meliputi beberapa aspek yaitu nilai, minat, keterampilan dan prestasi, serta kepribadian.
Nilai (values) adalah bagaimana seseorang merasa mengenai pekerjaan itu sendiri dan apa kontribusinya bagi masyarakat.