Dobel Prestasi Indonesia di Ajang Olimpiade Informatika Asia-Pasifik 2020

KOMPAS.com - Pandemi global Covid-19 tidak menjadikan prestasi siswa Indonesia mengalami stagnasi. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Indonesia menggelar Asia-Pacific Informatics Olympiad (APIO) 2020.

Perhelatan APIO ke-14 bertajuk “Informatics for a Better Education and Life” ini digelar pada 14-21 Agustus 2020 dan diikut 852 siswa SMA dari 33 negara.

"Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada bapak/ibu guru, orang tua peserta, Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia (IA-TOKI) dan seluruh panitia serta pendukung pelaksanaan kegiatan APIO Tahun 2020," ujar Asep Sukmayadi Kepala Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas), 21 Agustus 2020.

Asep melanjutkan, "semoga kita selalu bersemangat, sehat, dan tetap positif dalam menghadapi pandemi dan berbagai situasi dinamis di depan sana. Inilah saatnya kita bersatu, berkolaborasi, saling mendukung, dan berprestasi untuk meraih masa depan lebih baik." 

Baca juga: Di Tengah Pandemi, Siswa Indonesia Toreh Prestasi Kejuaraan Debat Internasional

Prestasi tuan rumah

Tidak hanya sukses sebagai tuan rumah olimpiade informatika, siswa Indonesia juga berhasil menorehkan prestasi di ajang internasional.

Dari 19 siswa wakil Indonesia, enam peserta dari Indonesia berhasil meraih 1 medali emas, 2 medali perak dan 3 medali perunggu. Kepala Puspresnas menyampaikan hasil ini merupakan hasil terbaik Indonesia dalam keikutsertaan di ajang APIO.

"Indonesia, tahun ini merupakan kesempatan kedua menjadi tuan rumah APIO, setelah sebelumnya menjadi tuan rumah pada APIO tahun 2015," jelas  Ketua Panitia APIO 2020 Brian Marshal dari Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia.

Ia menambahkan, "APIO 2020 secara tidak langsung menjadi ajang pemanasan untuk menjadi tuan rumah penyelenggaran International Olympiad in Informatics pada tahun 2022 yang akan datang."

Hal senada disampaikan Ketua Puspresnas.  Ia berharap, dengan adanya kompetisi pemrograman tahunan untuk pelajar sekolah menengah di Asia dan Pasifik ini.

"Para peserta dapat menambah pengalaman, meluaskan jaringan pertemanan dan peluang untuk bekerja sama di kemudian hari," ujarnya.

Inovasi anak bangsa

Dalam kompetisi ini setiap siswa peserta harus menyelesaikan 3 soal dalam waktu 5 jam. Tiga soal tersebut merupakan hasil penyaringan dari 11 calon soal yang masuk melalui mekanisme pengumpulan ide soal (Call for Task) dari komunitas informatika se Asia Pasifik.

"Setiap soal memiliki nilai maksimum 100 poin, sehingga nilai maksimum yang dapat diraih peserta APIO 2020 adalah 300 poin," jelas Brian.

Baca juga: Pantik Prestasi di Tengah Pandemi, 4 Siswa Wakili Indonesia di Olimpiade Kimia Internasional

Sejumlah 852 peserta dari 33 negara mendaftarkan dirinya untuk mengikuti APIO 2020. Dari 852 peserta tersebut, 717 peserta dari 33 negara mengikuti kontes APIO 2020.

Berdasarkan regulasi APIO, peserta yang mendapatkan peringkat 6 teratas di negaranya, dan seluruh peserta di negaranya yang mendapatkan nilai yang sama dengan nilai peringkat 6 di negaranya, menjadi peserta resmi APIO 2020. Pada akhirnya, terdapat 241 peserta resmi APIO 2020.

Selain peserta perwakilan negara, APIO 2020 juga membuka kesempatan bagi siapapun mengikuti kontes secara individual (APIO terbuka). Sesi ini diikuti oleh 344 peserta dari 42 negara di seluruh dunia.

Sistem lomba dan sistem penjurian yang digunakan dalam kompetisi ini sepenuhnya adalah kreasi para alumni peserta olimpiade informatika internasional dari Indonesia yang tergabung dalam Ikatan Alumni Tim Olimpiade Komputer Indonesia.