Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hoaks Terkait Kerusuhan Perancis, Singa Berkeliaran sampai Perpustakaan Dibakar

Kompas.com - 07/07/2023, 14:02 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Perancis dilanda kerusuhan akibat polisi menembak Nahel, remaja berusia 17 tahun keturunan Aljazair dan Maroko, hingga tewas pada akhir Juni 2023.

Kericuhan terjadi di berbagai kota di seluruh Perancis. Foto dan video yang menunjukkan situasi rusuh beredar di media sosial.

Kendati demikian, tidak semua konten tentang kerusuhan Perancis itu valid, ada pula konten hoaks.

Tim Cek Fakta Kompas.com menemukan sejumlah hoaks yang beredar antara lain, singa dan zebra berkeliaran di jalanan Kota Paris, serta perpustakaan terbesar di Perancis dibakar.

Berikut rangkuman hoaks terkait kerusuhan Perancis:

1. Hoaks singa dan zebra berkeliaran di jalanan Paris

Beredar video yang diklaim menunjukkan kawanan singa berkeliaran di jalanan Paris. Namun, klaim itu tidak benar.

Dilansir Kompas.com, video itu tidak diambil di Paris, tetapi di Knowsley Safari Park, Prescot, Inggris.

Petunjuk lain yang mengindikasikan video itu diambil di Inggris adalah pelat nomor mobil "MX69 JMU" yang terekam kamera.

Pelat nomor tersebut merujuk pada kendaraan bermotor yang didaftarkan di Manchester, Inggris.

Ada pula video lain yang menampilkan zebra dan singa berkeliaran di jalanan. Peristiwa itu disebut terjadi di Perancis.

Narasi yang disertakan mengeklaim bahwa hewan-hewan itu berkeliaran setelah perusuh membobol sebuah kebun binatang.

Akan tetapi, video tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

Dilansir Kompas.com, klip singa berkeliaran di jalan raya itu telah beredar sejak 2020.

Parc zoologique de Paris (Paris Zoological Park) telah mengonfirmasi bahwa tidak ada singa yang lepas dari kebun binatang selama kerusuhan Perancis pada 2023.

Sementara itu, klip yang menunjukkan zebra berkeliaran di jalan raya diambil pada April 2020.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Video Ini Bukan Manipulasi Pemakaman Korban Serangan Israel di Gaza

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

[KLARIFIKASI] ICC Belum Terbitkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Video Prabowo Promosikan Produk Seprai

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

INFOGRAFIK: Bantahan TNI atas Kabar Pengusiran Pasien RSUD Madi di Papua

Hoaks atau Fakta
Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Fakta Serangan Israel ke Rafah, Kamp Pengungsi Jadi Sasaran

Data dan Fakta
Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Video Ini Bukan Cuplikan Rekayasa Korban Serangan Israel di Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

[HOAKS] Dennis Lim Promosikan Situs Judi

Hoaks atau Fakta
Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Amnesty International Catat 114 Vonis Hukuman Mati di Indonesia pada 2023

Data dan Fakta
[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

[HOAKS] Imbauan Mewaspadai Aksi Balas Dendam Komplotan Begal di Sumut

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com