Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tokoh-tokoh Teknologi Desak Pengembangan AI Ditangguhkan, Apa yang Dikhawatirkan?

Kompas.com - 04/04/2023, 09:28 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Desakan untuk menangguhkan pengembangan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) muncul dari sejumlah nama besar di bidang teknologi.

Kekhawatiran bahwa AI akan berkembang terlalu cepat sehingga tidak lagi dapat dikendalikan penciptanya menjadi salah satu alasan yang mendasari munculnya desakan tersebut.

Bos Twitter dan pendiri Tesla, Elon Musk, termasuk salah satu orang yang meminta agar pengembangan AI ditangguhkan hingga setidaknya selama enam bulan. Tokoh lain yang mengajukan desakan serupa adalah co-founder Apple, Steve Wozniak.

Desakan ini dituangkan dalam bentuk penandatanganan surat terbuka yang diinisiasi Future of Life Institute, organisasi nirlaba yang bertujuan mencegah timbulnya risiko ekstrim pada kehidupan manusia akibat pengembangan teknologi transformatif.

"Sistem AI yang kuat hanya boleh dikembangkan setelah kita yakin bahwa efeknya akan positif dan risikonya dapat dikelola," demikian inti desakan surat terbuka itu.

Baru-baru ini, perusahaan OpenAI meluncurkan ChatGPT-4, sebuah perangkat AI yang berhasil memukau para pengamat berkat kecerdasannya yang dinilai luar biasa.

Menurut OpenAI, kecerdasan buatan ChatGPT-4 dapat menghasilkan, menyunting, dan berinteraksi dengan pengguna untuk memproduksi tulisan kreatif dan teknis, seperti menulis lagu, skenario, atau mempelajari gaya penulisan pengguna.

Melalui surat terbuka, Future of Life Institute mengimbau untuk menghentikan sementara pengembangan AI yang lebih kuat dari GPT-4, setidaknya selama enam bulan.

Mereka mengutip pernyataan OpenAI, yang menyebutkan pada titik tertentu mungkin akan diperlukan tinjauan independen sebelum mulai mengembangkan sistem AI yang lebih kuat.

"Kami setuju (dengan pernyataan itu). Dan sekarang adalah waktunya," demikian pernyataan Future of Life Institute.

Apa yang dikhawatirkan dari AI?

Sistem AI telah mampu bersaing dengan manusia dalam hal menjalankan pekerjaan umum. Pada suatu titik, AI dikhawatirkan dapat mengungguli dan menyingkirkan manusia.

Dilansir BBC, salah satu orang yang turut menandatangani surat terbuka itu adalah Stuart Russell, profesor sains komputer di University of California, Berkeley.

"Sistem AI menimbulkan risiko yang signifikan terhadap demokrasi melalui penyebaran disinformasi, terhadap pekerjaan melalui penggantian keterampilan manusia, dan terhadap pendidikan melalui plagiarisme dan demotivasi," kata Russell.

Menurut Russell, dalam jangka panjang, mengambil tindakan pencegahan adalah harga kecil yang harus dibayar untuk mengurangi risiko ini.

Sementara itu, Amy Webb, kepala Future Today Institute dan profesor bisnis New York University memprediksi perkembangan AI dalam 10 tahun ke depan akan terbagi menjadi dua.

Dalam skenario terbaik, pengembangan AI difokuskan pada manfaat umum, dengan transparansi dalam desain sistem AI dan kemampuan individu untuk memilih apakah informasi mereka yang tersedia di internet termasuk dalam basis pengetahuan AI.

Teknologi ini akan bermanfaat sebagai alat yang membuat hidup lebih mudah dan mulus, karena fitur AI pada produk konsumen dapat mengantisipasi kebutuhan pengguna dan membantu mereka menyelesaikan hampir semua tugas.

Adapun skenario terburuk yaitu teknologi AI akan mengakibatkan lebih sedikit privasi data, dan lebih banyak sentralisasi kekuasaan di segelintir perusahaan.

Menurut Webb, kemungkinan skenario terbaik menjadi kenyataan hanya 20 persen. Ke arah mana teknologi AI berkembang sebagian besar bergantung pada perusahaan mana yang mengembangkannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

[KLARIFIKASI] Penertiban NIK di Jakarta Dilakukan Bertahap

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mike Tyson Akan Berikan 10 Juta Dollar AS untuk Pria yang Menikahi Putrinya

[HOAKS] Mike Tyson Akan Berikan 10 Juta Dollar AS untuk Pria yang Menikahi Putrinya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Tiga Anak di Rafah Berpura-pura Jadi Korban Serangan Israel

[HOAKS] Tiga Anak di Rafah Berpura-pura Jadi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

[HOAKS] Seorang Perempuan Jadi Korban Pembegalan di Baubau pada 28 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

[HOAKS] Foto Terowongan Menghubungkan Rafah ke Mesir

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

[KLARIFIKASI] Menilik Kabar TNI-Polri Usir Pasien dan Penutupan RSUD Madi, Papua

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

[KLARIFIKASI] Foto Hujan Ikan Terjadi di Jalanan China, Bukan Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

[KLARIFIKASI] Video Pengibaran Bendera Palestina di Puncak Piramida Mesir Hasil Rekayasa

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Kilas Balik Berdirinya Amnesty International dan Sepak Terjangnya...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

[HOAKS] Undian Berhadiah dari Bank Jatim

Hoaks atau Fakta
Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Joseph Ignece Guillotin, Dokter yang Namanya Dipakai untuk Alat Pancung

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

[HOAKS] Video Sule Promosi Judi Online

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

[KLARIFIKASI] Penjelasan Kemenag soal 2 Pegawai Non-Muslim Jadi Petugas Haji

Hoaks atau Fakta
Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Penjelasan TNI soal Isu Penutupan RSUD Madi di Paniai

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com