KOMPAS.com - Setelah terjadi bencana besar, seperti gempa yang melanda Turkiye, konten berupa foto dan video beredar di media sosial.
Turkiye dilanda gempa berkekuatan M 7,8 pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat.
Per Kamis (9/2/2023), korban tewas akibat gempa mencapai 12.049 orang, termasuk dua warga negara Indonesia.
Bencana memilukan itu menarik perhatian warganet. Banyak akun mengunggah atau menyebarkan konten bernuansa tragedi dan ironi.
Kendati demikian, tidak sedikit foto dan video bukan berlokasi di Turkiye, atau konten lama yang diunggah kembali dengan konteks keliru.
Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat untuk memahami cara mengecek konteks foto atau video terkait bencana.
Mesin pencari seperti Google dan Yandex, telah mengembangkan mesin penelusur gambar.
Pengguna internet dapat mengunggah foto atau gambar yang ingin ditelusuri dengan mengunggahnya di kolom yang tersedia. Metode semacam ini disebut juga dengan pencarian reverse image.
Tidak hanya dua mesin pencari tersebut, pengguna internet juga dapat melakukan penelusuran gambar melalui Bing dan TinEye.
Berikut cara melakukan pencarian reverse image melalui Google:
Dari hasil pencarian reverse image, tidak semua informasi yang ditampilkan dapat langsung menunjukkan konteks foto yang bersangkutan.
Cara untuk mengidentifikasinya adalah dengan melihat satu-satu apakah ada foto yang diunggah jauh sebelum bencana terjadi.
Contohnya, foto anjing di samping korban gempa Turkiye yang ditelusuri Kompas.com pada Rabu (8/2/2023) lalu.
Dari hasil pencarian gambar, ada banyak foto serupa yang telah diunggah bahkan sejak 2021.
Rupanya, foto itu diambil pada 18 Oktober 2018, bukan ketika terjadi gempa Turkiye pada Senin (6/2/2023).