KOMPAS.com - Paus Benediktus XVI meninggal dunia pada usia 95 tahun di Biara Mater Ecclesia, Vatikan pada 31 Desember 2022.
Benediktus XVI dikenal sebagai Paus pertama yang mengundurkan diri dari Takhta Suci dalam kurun waktu 600 tahun terakhir.
Terakhir kali hal itu terjadi adalah ketika Paus Gregorius XII mengundurkan diri pada 1415 untuk mengakhiri Perpecahan Barat di Gereja Katolik.
Paus Benediktus XVI mengundurkan diri pada 28 Februari 2013, dan digantikan oleh Paus Fransiskus yang dilantik pada 13 Maret 2013.
Pengunduran diri Benediktus terjadi ketika Vatikan tengah menjadi sorotan dunia.
Dilansir dari The Washington Post, Kepausan Benediktus menghadapi banyak krisis signifikan.
Dokumen yang dibocorkan oleh mantan kepala pelayannya ke media Italia mengungkap kekacauan internal, dugaan korupsi dan kesalahan di tingkat tertinggi Gereja Katolik.
Bank Vatikan menghadapi kritik atas operasionalnya yang dinilai tidak jelas, sehingga menyebabkan lembaga keuangan asing untuk sementara menangguhkan transaksi kredit.
Terbongkarnya pelecehan seksual oleh para pendeta Katolik dan upaya selama puluhan tahun dari hierarki gereja untuk menutupinya membuat kritik terhadap Vatikan semakin tajam.
Mantan Juru Bicara Vatikan Federico Lombardi pada 2013 mengatakan bahwa paus membuat keputusan untuk mengundurkan diri karena "sadar akan masalah besar yang dihadapi gereja" dan menambahkan bahwa keputusan itu menunjukkan "keberanian dan tekad yang besar."
Namun, Lombardi bersikeras bahwa keputusan Paus Benediktus bersifat pribadi dan bahwa dia tidak mengundurkan diri karena "kesulitan dalam kepausan."
Benediktus sendiri menyatakan bahwa usia dan masalah kesehatannya yang membuatnya mengambil keputusan untuk mengundurkan diri.
Pada Misa terakhir dan homili sebagai paus, pada 13 Februari 2013, Benediktus menilai Gereja Katolik mengalami distorsi karena perpecahan internal.
"Kita bisa mengungkap wajah gereja dan bagaimana wajah ini, terkadang, rusak," kata dia.
"Saya memikirkan secara khusus tentang dosa-dosa terhadap kesatuan gereja, tentang perpecahan dalam tubuh gereja," ucap Paus Benediktus.