Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Pidato Natal Gus Dur dan Perintah untuk Menjaga Gereja...

Kompas.com - 26/12/2022, 11:55 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sepuluh ribu umat Kristiani yang memadati Balai Sidang Senayan, Jakarta bertepuk tangan dan bersorak begitu mendengar pidato Abdurrahman Wahid atau Gus Dur dalam Perayaan Natal Bersama Tingkat Nasional pada Senin, 27 Desember 1999.

Mereka yang datang di Balai Sidang Senayan tersentuh dengan pidato Gus Dur mengenai persaudaraan lintas agama di momen Natal.

Di hapadapan Umat Kristiani, Gus Dur membuka pidatonya dengan ucapan: Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

"Saya sengaja tidak mengucapkan selamat malam, karena kata assalamu 'alaikum berarti kedamaian atas kalian, mudah-mudahan kalian diberkati dengan kedamaian," ucap Gus Dur seperti dimuat di Harian Kompas edisi 28 Desember 1999.

Baca juga: Kelapangan Hati Gus Dur Saat Meminta Maaf atas Pembantaian 1965-1966

Dalam pidatonya, Gus Dur menyampaikan bahwa jangan sampai agama memecah belah dan memutus persaudaraan. Bagi dia, penting untuk saling menghormati keyakinan satu sama lain.

Sebagai tokoh Nahdlatul Ulama (NU) dan orang yang hidup di lingkungan pesantren, Gus Dur mengaku sedih ketika melihat perbedaan keyakinan justru menjadi sekat dan alasan untuk saling mengkotak-kotakan.

Menurut Gus Dur, keyakinan atas satu agama bukan halangan untuk bertoleransi.

“Saya adalah seorang yang menyakini kebenaran agama saya. Tetapi ini tidak menghalangi saya untuk merasa bersaudara dengan orang yang beragama lain di negeri ini, bahkan dengan sesama umat manusia," ucap cucu pendiri NU Hasyim Asy'ari ini.

"Sejak kecil itu saya rasakan, walaupun saya tinggal di lingkungan pondok pesantren, hidup di kalangan keluarga kiai. Tetapi tidak pernah sedetik pun saya merasa berbeda dengan yang lain," kata Gus Dur.

Baca juga: Referendum Timor Leste dan Gagasan Gus Dur Sejak 1980...

Dalam pandangan Gus Dur merayakan Natal berarti memperteguh kembali ikatan semua pihak sebagai bangsa Indonesia. Sehingga keyakinan beragama tidak boleh menceraiberaikan masyarakat Indonesia.

Gus Dur pun menegaskan bahwa pada dasarnya semua umat beragama bersaudara, hal itu seperti petuah yang disampaikan oleh tokoh NU, almarhum KH Achmad Sidiq.

Menurut KH Achmad Sidiq orang Islam terikat pada persaudaraan sesama Muslim, persaudaraan sesama bangsa Indonesia, dan persaudaraan sesama manusia.

"Ketiga-tiga persaudaraan ini, kesediaan persaudaraan seagama, persaudaraan sesama bangsa dan persaudaraan sesama umat manusia, menghidupi kita semua dalam kehidupan bersama di negeri ini," ujar Gus Dur disambut tepuk sorak hadirin.

"Karena itu kita memohon kepada Tuhan kita semua, kepada Tuhan yang kita yakini, dengan cara masing-masing-masing, mudah- mudahan kita tetap diberi kekuatan untuk menjadi bangsa yang satu, tetap diberi kemampuan untuk memelihara persaudaraan yang sangat besar ini," kata Gus Dur.

Baca juga: Belajar Kearifan Islam dari Gus Dur dan Cak Nur

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Tidak benar Satelit Cuaca Dimatikan Saat Kecelakaan Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

[KLARIFIKASI] Jakarta Masih Ibu Kota sampai Ada Keppres Pemindahan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Helikopter Presiden Iran Terbakar di Udara, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

[HOAKS] Video Putin dalam Pesawat Menuju Pemakaman Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan Puing Sirip Helikopter Presiden Iran yang Jatuh

Hoaks atau Fakta
Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Fitur AI Terbaru dari Microsoft Dinilai Membahayakan Privasi

Data dan Fakta
Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Beragam Informasi Keliru Terkait Kecelakaan Helikopter Presiden Iran

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

[HOAKS] Presiden Iran Selamat dari Kecelakaan Helikopter

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

CEK FAKTA: Benarkah Oposisi Tak Lagi Dibutuhkan dalam Pemerintahan?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

[KLARIFIKASI] Isu Lama, Produk Bayi Mengandung Bahan Penyebab Kanker

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

[HOAKS] Suporter Indonesia Kumandangkan Takbir Jelang Laga Lawan Irak

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

[HOAKS] Bansos Tunai Rp 175 Juta Mengatasnamakan Kemensos

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

[KLARIFIKASI] Foto Ini Bukan Pemakaman Presiden Iran Ebrahim Raisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

[HOAKS] Modus Baru Mencampur Gorengan dengan Narkoba

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

INFOGRAFIK: Aturan Pelarangan TikTok di Berbagai Negara, Simak Alasannya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com