Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Air Laut Pangandaran Kering Usai Gempa Cianjur

Kompas.com - 26/12/2022, 10:48 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah video beredar di media sosial TikTok yang memperlihatkan suasana pesisir yang surut dengan sejumlah orang berkerumun.

Klaim yang disertakan dalam unggahan itu, semua waspada pada kondisi mencekam, dan seolah-olah mempertanyakan apakah peristiwa itu terjadi di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim itu perlu diluruskan agar tidak menimbulkan kekhawatiran.

Narasi yang beredar

Sebuah video berdurasi 17 detik telah dibagikan lebih dari 17.000 kali yang menggambarkan suasana mengkhawatirkan di sebuah pantai.

Orang-orang berkumpul di atas pasir, sementara di depan mereka tampak air laut surut dan garis pantai menjadi jauh.

Video tidak disertai narasi suara. Namun terdapat tulisan yang mempertanyakan mempertanyakan apakah tempat kejadian itu di Pantai Pangandaran, dan memberikan klaim bahwa peristiwa itu seram dan semua orang sedang waspada.

Berikut tulisan selengkapnya yang ada di video tersebut:

ada apa ini?
seram hari ini

pantai Pangandaran air laut kering?
semua waspada

Penelusuran Kompas.com

Video tersebut beredar dan diklaim sebagai kejadian air laut surut dan kering di Pantai Pangandaran, setelah gempa bumi di Kabupaten Cianjur, 21 November 2022.

Dilansir dari Tribunnews.com, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pangandaran, Tonton Guntari, mengatakan bahwa peristiwa yang terlihat dalam video itu bukan kejadian di kabupatennya.

"Padahal, pasca-gempa malam Minggu di Pangandaran, pantai biasa saja dan ombak juga normal. Ini mah, ada oknum yang memperkeruh suasana," kata Tonton, Selasa (22/11/2022).

Dia merasa kesal Pantai Pangandaran selalu menjadi obyek hoaks setelah kejadian gempa bumi.

Ia menduga pihak yang menyebarkan hoaks itu ingin menambah pengikut di akun media sosialnya.

Sementara Kompas TV memberitakan bahwa peristiwa air di pantai surut dalam video yang beredar adalah kejadian di Pantai Sampur, di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG, Iman Fatchurochman menjelaskan bahwa kondisi air laut surut seperti yang tampak di video merupakan kejadian biasa di Bangka Belitung.

Di Bangka Belitung, kejadian seperti itu bersifat tidak berpotensi tsunami.

Kesimpulan

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim bahwa video air laut surut dan mengering di Pantai Pangandaran setelah gempa bumi Cianjur pada 21 Novermber 2022 adalah informasi bohong.

Video itu merupakan kejadian di Pantai Sampur yang berada di Provinsi Babel. Kondisi semacam itu merupakan kejadian biasa di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com