Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Larangan Keluar Rumah Saat Fenomena Solstis

Kompas.com - 23/12/2022, 18:32 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Fenomena solstis di Indonesia terjadi pada Kamis (22/12/2022) pukul 04.49.14 WIB, 05.49.14 Wita, atau 06.49.14 WIT.

Kendati demikian, di media sosial banyak yang menyalahpahami waktu terjadinya fenomena ini. Bahkan, ada yang menyebut bahwa pada Rabu (21/12/2022) masyarakat dilarang keluar rumah malam hari di saat fenomena solstis.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar alias hoaks.

Narasi yang beredar

Larangan keluar rumah saat fenomena solstis banyak beredar di media sosial, salah satunya seperti yang diunggah akun TikTok ini dan YouTube ini.

"Besok tgl 21 des 2022 hati hati jgn keluar malam ada fenomena solstis. di kabarkan bumi akan mengalami gelap mulai jam 18.00 sd 6.00 demikian disampaikan semoga bermanfaat," tulis teks video akun TikTok pada Selasa (20/12/2022).

"Masarakat di himbau pada tgl 21 dsemeber di larang keras keluar rmah tepatnya jm 12 malam jumat," tulis akun YouTube.

Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun TikTok, Selasa (20/12/2022), soal larangan keluar rumah saat fenomena solstis. Faktanya, solstis Desember 2022 tidak berbahaya.akun TikTok Tangkapan layar unggahan dengan narasi hoaks di sebuah akun TikTok, Selasa (20/12/2022), soal larangan keluar rumah saat fenomena solstis. Faktanya, solstis Desember 2022 tidak berbahaya.
Penelusuran Kompas.com

Fenomena solstis merupakan peristiwa ketika sumbu rotasi bumi miring 23,5 derajat terhadap bidang tegak lurus ekliptika atau poros kutub utara dan selatan langit.

"Untuk tahun 2022, Solstis Desember terjadi pada 22 Desember pukul 04.49.14 WIB atau 05.49.14 Wita atau 06.49.14 WIT," ujar peneliti di Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Andi Pangerang seperti diberitakan Kompas.com, Sabtu (17/12/2022).

Itu peristiwa gerak semu tahunan Matahari yang terjadi dua kali setahun. Pada Juni, kutub utara dan belahan Bumi utara condong ke arah Marahari. Sementara, pada Desember belahan Bumi selatan dan kutub selatan condong ke Matahari.

Kendati demikian Andi memastikan bahwa fenomena solstis tidaklah berbaha ya dan tidak menimbulkan bencana, seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, maupun banjir.

"Fenomena-fenomena tersebut sama sekali tidak berkaitan dengan solstis dikarenakan solstis merupakan fenomena murni astronomis yang juga dapat memengaruhi iklim dan musim di Bumi," kata Andi.

Solstis Desember memang akan berpengaruh kepada Bumi, tetapi tidak berbahaya. Dilansir dari Kompas.com, Sabtu (17/12/2022), dampak solstis sedikit berpengaruh terhadap intensitas radiasi Matahari, posisi Matahari tenggelam, posisi Matahari di wilayah kutub, hingga puncak musim panas dan musing dingin di sebagian wilayah.

Salah satu dampak lainnya adalah panjang siang (dihitung dari Matahari terbit ke terbenam) akan lebih panjang daripada panjang malam (dari Matahari terbenam ke terbit) untuk belahan Bumi selatan. Sementara di belahan Bumi utara, panjang siang akan lebih pendek dibandingkan dengan panjang malam.

Secera garis besar, dampak itu tidak akan menimbulkan bencana atau membahayakan manusia ketika keluar malam hari.

Kesimpulan

Larangan keluar rumah saat fenomena solstis adalah hoaks.

Peneliti BRIN menjelaskan bahwa fenomena solstis merupakan posisi Matahari saat berada di paling utara atau paling selatan ketika mengalami gerak semu tahunannya.

Tidak ada bencana atau bahaya yang terjadi akibat fenomena astronomi ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Fakta Vaksin AstraZeneca: Efektivitas, Keamanan, dan Penggunaan di Indonesia

Data dan Fakta
Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Pemberantasan Wabah Cacar, dari Teknik Kuno hingga Penemuan Vaksin

Sejarah dan Fakta
Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi 'Online'

Berbagai Manipulasi Video Figur Publik Promosikan Judi "Online"

Hoaks atau Fakta
Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Peristiwa Cimanggis 1998, Upaya Reformasi dan Menumbangkan Orde Baru

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Sofiatun Gudono pada 20 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com