Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Euforia Masyarakat Indonesia Belum Menggema Jelang Piala Dunia, Ini Alasannya

Kompas.com - 17/11/2022, 11:33 WIB
Luqman Sulistiyawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Piala Dunia 2022 Qatar sudah di depan mata. Dalam hitungan hari, gelaran empat tahunan itu secara resmi akan dimulai.

Namun, euforia menyambut Piala Dunia masih belum terasa di Indonesia. Padahal, sepak bola menjadi olahraga paling digandrungi di Tanah Air. 

Suasana ini jelas berbeda dengan beberapa Piala Dunia sebelumnya. Biasanya, beberapa hari menjelang turnamen dilakukan nuansa Piala Dunia sudah terasa dengan masifnya promosi maupun kampanye yang dilakukan.

Penelusuran di Google Trends menunjukkan bahwa pencarian kata kunci Piala Dunia belum mencapai skor maksimal (100) menjelang turnamen dilakukan.

Bahkan, pada Oktober 2022 kata kunci Piala Dunia hanya mencapai skor 29. Skor tersebut mulai merangkak naik pada awal November 2022 di angka 53.

Baca juga: FIFA Uncovered dan Kontroversi Piala Dunia Qatar 2022...

Dari angka tersebut terlihat bagaimana animo masyarakat Indonesia dalam menyambut Piala Dunia masih biasa-biasanya saja. Pengguna internet di Indonesia masih belum terlalu banyak mengakses informasi seputar Piala Dunia yang sebentar lagi akan dimulai.

Padahal, dalam jejak pendapat yang dilakukan oleh Litbang Kompas pada 8-10 November 2022 dengan mewawancarai 512 responden dari 34 provinsi secara acak, menunjukkan bahwa sekitar 61,2 persen responden menantikan berlangsungnya Piala Dunia 2022.

Sementara 35,1 persen responden tidak menantikan berlangsungnya turnamen akbar empat tahunan itu.

Faktor pemegang hak siar

Pengamat sepak bola Tanah Air, Tommy Welly menjelaskan, euforia Piala Dunia sangat dipengaruhi oleh televisi pemegang hak siar.

Piala Dunia 2022 Qatar sendiri hak siarnya dipegang oleh grup Surya Citra Media (SCM) dan anak usahanya PT Indonesia Entertainment Grup (IEG).

Baca juga: [KLARIFIKASI] Infografik Larangan Saat Piala Dunia 2022 Bukan Sikap Resmi Qatar

Pria yang akrab disapa dengan sebutan Bung Towel itu melihat bahwa promosi maupun kampanye yang dilakukan oleh televisi pemegang hak siar masih kurang terdengar dan menggema.

"Biasanya Piala Dunia euforianya dipengaruhi oleh televisi pemegang hak siar. Cuma saya melihat gaung promonya masih kurang terdengar, kurang menggema. Kalau sepengalaman saya gaungnya diinisiasi, dimotori oleh televisi pemegang hak siar," ujar Bung Towel kepada Kompas.com, Rabu (16/11/2022).

Piala Dunia yang diselenggarakan di akhir tahun diprediksi memengaruhi kurang masifnya promosi dan kampanye turnamen tersebut. Mengingat, secara bisnis akhir tahun merupakan masa tutup buku.

Ketakutan akan resesi yang terjadi pada 2023 nanti pun disebut ikut mempengaruhi para sponsor untuk tidak jorjoran dalam mendukung Piala Dunia secara finansial.

Baca juga: 5 Fakta soal Piala Dunia 2022, Turnamen FIFA Pertama di Timur Tengah

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

[KLARIFIKASI] Penjelasan Pertamina soal Video Konsumen Cekcok di SPBU Putussibau

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda | Bahaya SO2 di Jawa

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

[VIDEO] Beredar Hoaks Sandra Dewi Dijemput Paksa Polisi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang 'Kartu Kabur Saat Demo'

[KLARIFIKASI] Konten Satire, Jokowi Pegang "Kartu Kabur Saat Demo"

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

[VIDEO] Hoaks Uang Nasabah Hilang di Bank akibat Bansos Pemilu, Jangan Terhasut!

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pengibaran Bendera GAM Setelah Putusan MK, Awas Provokasi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

INFOGRAFIK: Bantahan Indonesia soal Upaya Normalisasi Hubungan dengan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

[HOAKS] KPU Tunda Penetapan Prabowo-Gibran sebagai Presiden-Wapres Terpilih

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Puan Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

[KLARIFIKASI] Azan Berkumandang di Lancaster House, Bukan Istana Buckingham

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks The Simpsons Prediksi Nyamuk Wolbachia, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Sri Mulyani Sebut Jokowi Lunasi Utang Negara di Sidang MK

Hoaks atau Fakta
Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Fakta Timnas Indonesia: Patahkan Tradisi Olimpiade Korsel, Brace Perdana Rafael Struick

Data dan Fakta
Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Benarkah Penembak Jitu Disiagakan Saat Unjuk Rasa Pro-Palestina di Ohio State University?

Hoaks atau Fakta
Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Konten Satire soal Batas Usia Pengguna Spotify

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com