Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Populasi Global Capai 8 Miliar dan Urgensi Pembangunan Berkelanjutan

Kompas.com - 16/11/2022, 19:37 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Populasi penduduk di dunia diprediksi mencapai 8 miliar pada Selasa (15/11/2022). Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memproyeksikan tingkat pertumbuhan populasi dunia akan mencapai puncaknya pada 2080 dengan jumlah penduduk sekitar 10,4 miliar.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, angka populasi penduduk global yang tinggi merupakan momentum untuk merayakan keberagaman, mendorong kemajuan di bidang kesehatan serta mengurangi risiko kematian ibu dan anak.

“Pada saat yang sama, ini adalah pengingat tanggung jawab kita bersama untuk merawat planet kita dan momen untuk merenungkan di mana kita masih gagal memenuhi komitmen kita satu sama lain,” ujar Guterres, dikutip dari laman PBB, Rabu (16/11/2022).

Baca juga: Populasi Dunia Capai 8 Miliar Jiwa, Adakah Risiko Serius di Baliknya?

PBB memperkirakan peningkatan populasi global hingga 2050, kemungkinan akan terkonsentrasi di delapan negara, yakni Kongo, Mesir, Ethiopia, India, Nigeria, Pakistan, Filipina, dan Tanzania.

Maka, menurut PBB, perlu ada antisipasi melalui pembangunan berkelanjutan, terutama terkait kesehatan, pendidikan, hingga kesetaraan gender yang berpengaruh pada tingkat kesuburan dan memperlambat pertumbuhan populasi global.

Isu-isu di atas perlu dipertimbangkan karena pertumbuhan populasi berkaitan juga dengan sektor ekonomi dan sosial suatu negara.

"Pertumbuhan populasi yang cepat membuat pemberantasan kemiskinan, memerangi kelaparan dan kekurangan gizi, dan meningkatkan cakupan sistem kesehatan dan pendidikan menjadi lebih sulit," ujar Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Ekonomi dan Sosial, Liu Zhenmin.

Sementara, di sebagian negara sub-Sahara Afrika, Asia, Amerika Latin, dan Karibia terjadi peningkatan persentase usia kerja, antara 25 hingga 64 tahun.

Peningkatan ini merupakan peluang dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi per kapita yang dikenal sebagai dividen demografis. Caranya, negara-negara perlu memberi akses pendidikan, kesehatan, serta kesempatan kerja yang produktif dan layak.

Penyesuaian program publik

Meski populasi 8 miliar penduduk merupakan angka yang tidak sedikit, tetapi pertumbuhan populasi global mengalami perlambatan.

Pada 2020, pertumbuhan populasi turun di bawah 1 persen. Ini adalah tingkat paling lambat sejak 1950.

Prospek Penduduk Dunia 2022 juga menyatakan bahwa angka kelahiran telah turun tajam dalam beberapa dekade terakhir di banyak negara.

Sekitar dua pertiga populasi dunia tinggal di negara atau wilayah dengan fertilitas hidup di bawah 2,1 kelahiran per wanita. Itu angka yang cukup untuk membuat pertumbuhan nol dalam jangka panjang bagi negara dengan populasi kematian rendah.

Populasi dari 61 negara atau wilayah diproyeksikan menurun 1 persen atau lebih antara tahun 2022 dan 2050, karena tingkat kesuburan yang rendah dan, dalam beberapa kasus, peningkatan tingkat emigrasi.

Baca juga: Laju Pertumbuhan Populasi Dunia Menurun, Ahli Justru Melihat Peluang untuk Negara Berkembang?

Di sisi lain, pandemi Covid-19 memengaruhi perubahan populasi hingga harapan hidup secara global turun menjadi 71,0 tahun pada 2021. Sementara pada 2019, angka harapan hidup berada di angka 72,8 tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Dua Puluh Empat Tahun Lalu, GPS Akurasi Tinggi Tersedia untuk Publik

Sejarah dan Fakta
Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Mitos Penularan HIV/AIDS di Kolam Renang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

[HOAKS] Pernyataan Ronaldo soal Indonesia Tidak Akan Kalah jika Tak Dicurangi Wasit

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

[HOAKS] Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

[HOAKS] Hacker asal Aljazair Dihukum Mati karena Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Beragam Hoaks Promosi Obat Mencatut Tokoh Publik

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

[HOAKS] Prabowo Akan Menikahi Mertua Kaesang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

INFOGRAFIK: Hoaks BPJS Kesehatan Beri Dana Bantuan Rp 75 Juta, Awas Penipuan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

INFOGRAFIK: Dugaan Aliran Dana Kementan untuk SYL dan Keluarga

Hoaks atau Fakta
Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan 'Rush Money'

Hoaks Uang Nasabah Hilang Berpotensi Timbulkan "Rush Money"

Hoaks atau Fakta
Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

[HOAKS] Elkan Baggott Tiba di Qatar untuk Perkuat Timnas Indonesia

Hoaks atau Fakta
Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Disinformasi Bernada Satire soal Kematian Elon Musk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

[HOAKS] MK Larang Anies dan Ganjar Mencalonkan Diri sebagai Presiden

Hoaks atau Fakta
Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Akun Instagram Palsu Wasit Shen Yinhao Bermunculan Setelah Laga Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com