Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INFOGRAFIK: Misinformasi Mengenai Ban Kapten Pelangi di Piala Dunia 2022

Kompas.com - 17/11/2022, 10:01 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Piala Dunia 2022 yang berlangsung di Qatar akan segera dimulai, dengan jadwal kick off pertandingan perdana pada Minggu, (20/11/2022) malam.

Meski begitu, di media sosial sudah beredar sejumlah misinformasi mengenai Piala Dunia Qatar.

Salah satu yang jadi sorotan adalah mengenai kebijakan Qatar yang melarang penggunaan atribut dukungan terhadap LGBTQ.

Di sisi lain, sejumlah negara sudah menerapkan legalisasi terhadap pernikahan dan sejumlah kebijakan yang mendukung LGBTQ. Dukungan di lapangan sepak bola juga diperlihatkan dengan ban kapten bernuansa warna pelangi sebagai simbol.

Muncul unggahan yang menyebutkan bahwa sejumlah tim nasional yang bertanding akan menggunakan ban kapten bernuansa pelangi tersebut, meskipun dilarang oleh Qatar.

Meski demikian, unggahan itu tidak sepenuhnya benar.

Memang benar bahwa sejumlah negara Eropa mendukung penggunaan ban kapten bertajuk "One Love" untuk menolak diskriminasi terhadap LGBTQ.

Akan tetapi, FIFA memiliki aturan tersendiri mengenai ban kapten yang digunakan negara saat bertanding di turnamen resmi FIFA.

Seperti apa penjelasannya? Simak dalam infografik berikut ini:

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Klarifikasi! Daftar Negara yang Pakai Ban Kapten Pelangi di Piala Dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

[HOAKS] Pemuda Palestina Palsukan Cedera Tangan akibat Disiksa Israel

[HOAKS] Pemuda Palestina Palsukan Cedera Tangan akibat Disiksa Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Promo Ponsel Pintar di Instagram RSUD R Syamsudin Sukabumi

[HOAKS] Promo Ponsel Pintar di Instagram RSUD R Syamsudin Sukabumi

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Anies Sebut Pembangunan Manusia di Indonesia Timur Tertinggal 10 Tahun

CEK FAKTA: Anies Sebut Pembangunan Manusia di Indonesia Timur Tertinggal 10 Tahun

Data dan Fakta
[HOAKS] Golkar Deklarasikan Dukungan ke Anies-Muhaimin pada 3 Desember

[HOAKS] Golkar Deklarasikan Dukungan ke Anies-Muhaimin pada 3 Desember

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Partai Gelora Beralih Mendukung Anies, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Muncul Hoaks Partai Gelora Beralih Mendukung Anies, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bantahan Produsen atas Kabar Kopi Saset Mengandung Obat Terlarang

INFOGRAFIK: Bantahan Produsen atas Kabar Kopi Saset Mengandung Obat Terlarang

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Aset Hary Tanoe Disita Kejagung karena Kasus Korupsi Kemenhan

[HOAKS] Aset Hary Tanoe Disita Kejagung karena Kasus Korupsi Kemenhan

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Jokowi Usir Megawati dari Istana Negara

[HOAKS] Jokowi Usir Megawati dari Istana Negara

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Hamas Menjatuhkan Orang dari Atap Gedung

[HOAKS] Video Hamas Menjatuhkan Orang dari Atap Gedung

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kemunculan Harimau di Bandung

[HOAKS] Video Kemunculan Harimau di Bandung

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Kapal Kargo Terbakar di Sri Lanka Tak Terkait Serangan Houthi ke Israel

[KLARIFIKASI] Video Kapal Kargo Terbakar di Sri Lanka Tak Terkait Serangan Houthi ke Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Keliru, Video Letusan Gunung Sinabung Dikira Gunung Marapi

[KLARIFIKASI] Keliru, Video Letusan Gunung Sinabung Dikira Gunung Marapi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Cek Fakta atas Pernyataan Cak Imin soal Stunting Baru Disadari Setelah Bayi Lahir

INFOGRAFIK: Cek Fakta atas Pernyataan Cak Imin soal Stunting Baru Disadari Setelah Bayi Lahir

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Klaim Muhaimin soal PKB Memenuhi Keterwakilan Perempuan

CEK FAKTA: Klaim Muhaimin soal PKB Memenuhi Keterwakilan Perempuan

Data dan Fakta
CEK FAKTA: Prabowo Sebut Kekaisaran Ottoman Berdiri Lebih dari 700 Tahun

CEK FAKTA: Prabowo Sebut Kekaisaran Ottoman Berdiri Lebih dari 700 Tahun

Data dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com