Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pria Misterius Asal Taured Datang ke Jepang pada 1954

Kompas.com - 09/02/2022, 14:23 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial, tentang pria misterius dari sebuah negara bernama Taured yang datang ke Jepang pada 1954.

Narasi itu disertai gambar yang diklaim sebagai paspor atas nama Jenansfer Berhodrick.

Petugas imigrasi kebingungan memeriksa asal-usulnya, kemudian Berhodrick disebut menghilang secara misterius di bandara.

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu fiktif belaka alias hoaks.

Narasi yang beredar

Informasi tentang pria misterius asal Taured yang datang ke Jepang pada 1954 disebarkan oleh akun ini, ini, dan ini.

Unggahan tersebut disertai paspor dengan nama Jenansfer Berhodrick.

Kisahnya diklaim terjadi ketika Jenansfer Berhodrick tiba di Bandara Hanenda, Tokyo, Jepang.

Petugas imigrasi yang memeriksa paspor Jenansfer kebingungan membaca nama negara asal pria tersebut, yakni Taured.

Saat mencoba melakukan penyelidikan, Berhodrick disebutkan tiba-tiba menghilang secara misterius.

Berikut narasi lengkapnya:

Pada tahun 1954 ada seorang pria yang hendak pergi dari Jepang, saat diperiksa petugas bandara Haneda, Tokyo, para petugas bingung karena negara Taured tersebut tidak ada di peta dunia.
?
Si petugas bandara meminta pria tersebut untuk menunjukkan di mana letak Taured pada peta dunia. Pria tersebut menunjukkan lokasi negara tersebut yang berada di antara Spanyol dan Perancis, yaitu Andora. Saat mengetahui negaranya tidak ada didalam peta, ia mengatakan bahwa negara Taured sudah ada sejak 1000 tahun yang lalu.
?
Pria itu mengatakan bahwa ia sering melakukan perjalanan ke luar negri termasuk ke Jepang dan terbukti bahwa pria tersebut memiliki stampel yang ada pada paspornya.
?
Tetapi, salah satu hotel yang sudah ia pesan sebelumnya mengatakan bahwa pria tersebut tidak ada di list reservasi, dan menghilang tanpa jejak bahkan passport, sim, dan cek pria tersebut hilang secara misterius dari kantor sekuriti bandara.

Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, tentang pria misterius asal Taured bernama Jenansfer Berhodrick yang datang ke Jepang pada 1954akun Facebook Tangkapan layar unggahan hoaks di sebuah akun Facebook, tentang pria misterius asal Taured bernama Jenansfer Berhodrick yang datang ke Jepang pada 1954

Penelusuran Kompas.com

Ketika Kompas.com melakukan penelusuran dengan memasukkan kata kunci "Taured" di kolom mesin pencari Google, muncul kasus John Alllen Kuchar Zegrus.

Situs Snopes, 7 Maret 2021, juga pernah menelusuri kisah pria dari Taured bernama Jenansfer Berhodrick, yang ternyata kisah fiktif yang terinspirasi dari kasus Zegrus.

Pada 10 Agustus 1960, Zegrus ditangkap dan dituntut oleh otoritas Jepang karena menggunakan paspor palsu saat memasuki wilayah Jepang.

Ada beberapa versi laporan pemberitaan pada Agustus 1960 yang berisi tindak kejahatan yang dilakukan oleh Zegrus.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

[HOAKS] Pada Mei 2024, PSSI Pastikan Indonesia Vs Portugal Digelar September

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

[HOAKS] Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade karena Ada Pemain Berusia 25 Tahun

Hoaks atau Fakta
Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Penjelasan soal Data Korban Tewas di Gaza Versi PBB, 24.686 Teridentifikasi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

[HOAKS] Foto Roosevelt Memburu Triceratops Terakhir pada 1908

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[VIDEO] Hoaks! Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

INFOGRAFIK: Beredar Hoaks Pasukan Rusia Hadir di Gaza untuk Bantu Palestina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

INFOGRAFIK: Hoaks Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris, Simak Bantahannya

Hoaks atau Fakta
Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Tidak Ada Bukti Kastil Terbengkalai di Perancis Milik Korban Titanic

Hoaks atau Fakta
Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Bagaimana Status Keanggotaan Palestina di PBB?

Hoaks atau Fakta
Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com