Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NeoCov Bukan Varian Baru Penyebab Covid-19, Ini 4 Faktanya

Kompas.com - 03/02/2022, 07:58 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat ramai memperbincangkan temuan NeoCov, varian virus corona terbaru yang disebutkan dalam makalah para peneliti di China.

NeoCov banyak disalahpahami sebagai varian baru virus yang menyebabkan SARS-CoV-2, penyebab pandemi Covid-19. Padahal, ini merupakan jenis virus yang berbeda.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa NeoCov bukanlah varian baru virus corona yang menyebabkan Covid-19.

"Bukan (varian baru)," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/2/2022).

Baca juga: [HOAKS] Varian Baru Virus Corona Penyebab Covid-19 Bernama NeoCov

NeoCov lebih berkaitan dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), penyakit yang menyerang saluran pernapasan.

"Dia adalah bentuk virus lain kerabat MERS-CoV. Ini baru ditemukan di kelelawar dan belum ada penularan di manusia. Jadi bukan varian baru dari Covid," ujar Nadia.

Agar tidak keliru menangkap infromasi tentang virus ini, berikut empat fakta tentang NeoCov:

1. Lebih berkaitan dengan MERS-CoV

Meskipun sama-sama dari virus corona, Mers-CoV dan Covid-19 merupakan penyakit yang berbeda.

Berdasarkan studi yang diterbitkan pada 16 Juni 2020, para ilmuwan menemukan bahwa 85 persen genom NeoCov identik dengan MERS-CoV pada tingkat nukleotida.

Berdasarkan kriteria taksonominya, NeoCoV dan MERS-CoV termasuk dalam satu spesies virus.

Virus ini bersifat zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia dan dapat ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat sejak 2012 ada 27 negara melaporkan 858 kasus kematian karena infeksi dan komplikasi terkait Mers-CoV. Namun, catatan tersebut tidak secara spesifik merujuk pada NeoCov.

Sehingga, 858 kasus kematian yang dicatatkan bukanlah dari virus NeoCov, melainkan MERS-CoV.

2. Ditemukan pada kelelawar

MERS-CoV ditemukan pada unta dromedari di beberapa negara di Timur Tengah, Afrika dan Asia Selatan, yang kemudian menginfeksi manusia.

Sementara, NeoCov ditemukan pada kelelawar.

Sejak 2014, penelitian terkait NeoCov sudah dilakukan oleh para ilmuwan dari University of Bonn Medical Center di Jerman, Museum Ilmu Pengetahuan Alam Durban, Universitas Stellenbosch, dan Universitas KwaZulu Natal di Afrika Selatan.

Mereka menentukan urutan genom lengkap NeoCov, virus corona yang ditemukan dalam tinja kelelawar Neoromicia capensis di Afrika Selatan. Kata "Neo" dalam penamaan virus ini merujuk pada jenis kelelawar tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

[HOAKS] 1 Juta Ton Beras Sintetis Beracun dari China

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

[HOAKS] Ratusan Tentara China Mendarat di Indonesia

Hoaks atau Fakta
Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Kumpulan Hoaks Kaitkan Ronaldo dengan Piala Asia U23 dan Timnas Indonesia...

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

[HOAKS] Pfizer Meminta Maaf karena Promosi Vaksin Covid-19 Ilegal

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! Ronaldo Kritik Wasit Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Prabowo Menikah dan Bahaya Vaksin AstraZeneca

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

[HOAKS] Foto Restoran Siap Saji Terbengkalai

Hoaks atau Fakta
Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Sejumlah Konten Hoaks Mencatut Timnas Indonesia di Piala Asia U23...

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

[VIDEO] Beredar Hoaks Puan Maharani Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

[HOAKS] Pengurangan Populasi Jadi 800 Juta Jiwa pada 2030

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

INFOGRAFIK: Konteks Keliru soal Video Unta Terjebak Banjir di Dubai

Hoaks atau Fakta
Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Kilas Balik Indonesia Juarai Piala Uber 1996, Taklukkan China di Final

Sejarah dan Fakta
Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Lebih dari 2.100 Orang Ditangkap Selama Demo Pro-Palestina di AS

Data dan Fakta
[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Komite Wasit AFC dan FIFA Rekomendasikan Laga Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Kematian Empat Mahasiswa AS Penentang Perang Vietnam pada 1970

Sejarah dan Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com