Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi di media sosial Facebook, tentang varian baru virus corona penyebab Covid-19 bernama NeoCov.
Disebutkan bahwa varian terbaru dari seri virus penyebab Covid-19 ini diumumkan oleh China.
Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi Tim Cek Fakta Kompas.com, informasi tersebut hoaks.
NeoCov bukanlah varian baru dari Covid-19. Itu adalah virus corona dari jenis berbeda yang terkait dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV).
Informasi yang menyebut bahwa NeoCov adalah varian baru dari Covid-19, disebarkan oleh akun ini dan ini.
Berikut narasi lengkapnya:
Jualan Virus teroooosss..
omicron baru muncul, eh China
umumin seri teranyar nya lagi dengan nama
NEOCOV varian terbaru dari seri COVID 19,
lama2 udah kayak produksi SMARTPHONE...
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa NeoCov bukanlah varian baru dari virus corona.
"Bukan (varian baru)," kata Nadia saat dihubungi Kompas.com, Rabu (2/2/2022).
NeoCov dilaporkan oleh para peneliti China dalam sebuah studi di jurnal "BioRxiv" yang belum mendapat tinjauan dari rekan sejawat (peer review).
NeoCoV bukan varian baru dari jenis virus corona yang telah menyebabkan pandemi global.
Sebaliknya, NeoCoV berasal dari jenis virus corona yang berbeda yang terkait dengan Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV), penyakit yang menyerang saluran pernapasan.
"Dia adalah bentuk virus lain kerabat MERS-CoV. Ini baru ditemukan di kelelawar dan belum ada penularan di manusia. Jadi bukan varian baru dari Covid," kata Nadia.
Adapun Mers-CoV dan Covid-19 merupakan penyakit yang berbeda, meskipun sama-sama dari virus corona.
Melansir The Independent, Sabtu (29/1/2022), virus ini bersifat zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia dan dapat ditularkan melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan hewan.