Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Urutan Kelima dalam Daftar Negara dengan Pengidap Diabetes Terbanyak di Dunia

Kompas.com - 29/05/2022, 09:15 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Indonesia berada di posisi kelima dalam daftar negara dengan jumlah pengidap diabetes terbanyak di dunia.

Data tersebut berasal dari laporan International Diabetes Federation (IDF) Atlas tahun 2021, yang mengurutkan negara-negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar di dunia.

Berdasarkan data tersebut, jumlah pengidap diabetes di Indonesia naik hampir dua kali lipat dalam waktu dua tahun.

Pasalnya, jumlah penderita diabetes di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 10,7 juta orang, sedangkan pada tahun 2022 mencapai 18 juta orang.

Sejak tahun 2014, diabetes memang selalu masuk dalam tiga besar penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Baca juga: Jenis Buah yang Paling Tidak Sehat, Sebabkan Diabetes hingga GERD

Kondisi tersebut tentu mengkhawatirkan banyak pihak, karena diabetes merupakan penyebab penyakit serius lainnya dan faktor yang dapat meningkatkan risiko morbiditas dan mortalitas pasien.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Minggu (10/4/2022), Staff Divisi Endrokin, Metabolik, dan Diabetes Departemen Penyakit Dalam RSCM- FKUI, dr. Syahidatul Wafa, Sp.PD mengatakan, diabetes adalah ibu atau biang dari segala penyakit.

“Jadi memang benar, fakta kalau diabetes adalah ibu dari segala penyakit,” kata dr. Wafa dalam media briefing virtual Beat Diabetes Online Festival 2022 Tropicana Slim, Kamis (7/4/2022).

Dr. Wafa menjelaskan, diabetes disebut sebagai ibu dari segala penyakit karena bisa memicu atau menyebabkan berbagai komplikasi penyakit serius, baik yang bisa disembuhkan maupun penyakit yang tidak bisa disembuhkan.

Beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat diabetes adalah stroke, gagal ginjal, pembuluh darah pecah ke otak, penyakit kardiovaskular, masalah di gigi dan mulut, dan yang lainnya.

Baca juga: Benarkah Diabetes Bisa Sebabkan Stroke? Simak Penjelasan Dokter

Brand Manager Tropicana Slim, Noviana Halim menyampaikan, risiko komplikasi kesehatan ini dapat ditekan, jika kadar gula darah dapat dikontrol dengan baik.

Oleh sebab itu, menjaga kestabilan gula darah dengan menjaga berat badan, pola makan sehat, dan rutin berolahraga menjadi sangat penting.

“Oleh karena itu, Tropicana Slim juga mengajak masyarakat Indonesia bersama-sama untuk terus mencegah dan melawan penyakit diabetes melalui kampanye Beat Diabetes 2022,” ujarnya.

Faktor risiko tingginya penderita diabetes Indonesia

Dr. Wafa mengatakan, tingginya penderita diabetes di Indonesia sangat mungkin karena adanya riwayat keturunan dan pola gaya hidup.

Pasalnya, memiliki riwayat keturunan diabetes sangat erat berkaitan dengan risiko diabetes yang lebih tinggi.

Baca juga: Jarang Disadari, Simak 5 Gejala Awal Diabetes yang Perlu Diwaspadai

“Risiko keturunan diabetes yang kedua orang tuanya memiliki diabetes adalah 6.1 kali lebih tinggi,” kata Wafa.

Selain itu, penelitian yang dipublikasikan di jurnal Diabetologia pada 2020 menyebutkan, meski memiliki faktor risiko diabetes genetik yang rendah dan gaya hidup yang baik, orang obesitas memiliki risiko 8 kali lipat lebih tinggi, daripada orang yang memiliki berat badan normal.

Sementara itu, obesitas juga bisa disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat, seperti kebiasaan makan makanan tinggi gula dan lemak, dan jarang berolahraga fisik.

Penderita obesitas umumnya juga mengalami penumpukan lemak akibat kadar kolesterol yang tinggi. Mereka cenderung memiliki kalori yang masuk ke dalam tubuh lebih banyak daripada yang dibakar melalui olahraga dan kegiatan normal sehari-hari.

Hal serupa juga disampaikan Founder Sobat Diabet, dr. Rudy Kurniawan Sp.PD. Dip.TH pada kesempatan yang sama.

Baca juga: Apa yang Harus Dipersiapkan Penderita Diabetes yang Ingin Berpuasa?

“Pola hidup sehat menjadi kunci utama dalam mencegah dan menurunkan risiko diabetes,” jelasnya.

Penelitian di The American Journal of Clinical Nutrition (2020) menemukan bahwa menjalankan pola hidup sehat dapat berkaitan dengan penurunan tingkat kejadian diabetes hingga 60 persen.

Adapun yang termasuk pola hidup sehat dalam penelitian ini adalah memiliki berat badan dan lingkar pinggang normal, tidak merokok, memiliki tingkat aktivitas fisik yang tinggi, menjalankan pola makan sehat yakni mengonsumsi sayur, buah, dan biji-bijian frekuensi tinggi, serta rendah konsumsi daging.

(Penulis: Ellyvon Pranita | Editor: Bestari Kumala Dewi)

Sumber: KOMPAS.com

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com