11 Tanda Penyakit Usus Buntu yang Perlu Diwaspadai

KOMPAS.com - Tanda atau gejala usus buntu perlu diwaspadai, sebab penyakit ini bisa menyebabkan masalah kesehatan lain dan bahkan berakibat fatal pada penderitanya.

Pasalnya, jika tak segera mendapat penanganan medis, usus buntu akan membengkak dan mengakibatkan infeksi.

Pasien usus buntu harus segera melakukan operasi pembedahan secara medis untuk mengangkat penyebab utama penyakitnya.

Apa itu penyakit usus buntu?

Penyakit usus buntu adalah peradangan pada bagian usus akibat sumbatan yang disebabkan oleh sel kanker, benda asing, atau kotoran.

Adapun kebanyakan pengidap penyakit usus buntu berasal dari masyarakat kelompok usia 10 hingga 30 tahun.

Baca juga: Rentan Menyasar Anak-anak, Ini Gejala Hepatitis Akut yang Harus Diwaspadai

Dilansir dari WebMD, berikut ini 11 tanda penyakit usus buntu yang umum dan tidak umum terjadi:

Gejala penyakit usus buntu yang tidak umum terjadi:

1.. Nyeri di perut bagian atas atau bawah, serta di bagian punggung

2. Sulit kencing

3. Kencing terasa sakit

4. Kram parah

5. Sembelit

Gejala penyakit usus buntu yang umum terjadi:

6. Nyeri di perut kanan bawah atau nyeri di dekat pusar yang bergerak ke bawah

7. Hilang selera makan

8. Mual, muntah, dan sakit perut

9. Perut membengkak

10. Demam tinggi

11. Sulit buang gas

Selain sejumlah gejala tersebut, tanda penyakit usus buntu bisa mirip dengan penyakit lain, seperti batu ginjal, infeksi saluran kemih, masalah ovarium, gangguan kantung empedu, atau infeksi usus.

Baca juga: Gejala-gejala Hepatitis Akut Menyerang Anak yang Harus Diwaspadai

Oleh karena itu, memeriksakan diri ke dokter menjadi sangat penting setelah merasakan sejumlah gejala penyakit usus buntu.

Dokter akan melakukan berbagai tes untuk membantu proses diagnosis, seperti USG, pemindaian CT, pemeriksaan rectal, tes urine, dan pemeriksaan perut.

Pasien penyakit usus buntu juga akan direkomendasikan untuk melakukan operasi pembedahan untuk mengangkat usus buntu.

Hindari mengonsumsi obat pereda nyeri atau obat pencahar sebelum melakukan konsultasi dengan dokter.