KOMPAS.com - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Halal (BPJH) menetapkan label halal yang berlaku secara nasional. Penetapan label halal tersebut tertuang dalam Keputusan Kepala BPJPH Nomor 40 Tahun 2022 tentang Penetapan Label Halal.
Label halal ini berlaku efektif mulai 1 Maret 2022. Kepala BPJH Muhammad Aqil Irham mengatakan, penetapan label halal tersebut dilakukan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 37 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH).
"Melaksanakan amanat peraturan perundang-undangan khususnya Pasal 37 Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal, maka BPJPH menetapkan label halal dalam bentuk logo sebagaimana yang secara resmi kita cantumkan dalam Keputusan Kepala BPJPH," ungkap Aqil seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu (13/3/2022).
Baca juga: Kemenag Tetapkan Label Halal Baru Berbentuk Gunungan, Ini Maknanya
Sebelumnya, penetapan label halal di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia.
Penetapan label halal baru oleh BPJH Kemenag ini diiringi dengan peluncuran logo label halal baru. Namun, logo halal baru yang dirilis oleh Kemenag ini mendapat banyak perhatian terutama di media sosial.
Salah seorang warganet melalui akun Twitternya menyebut logo halal baru Kemenag ini terlalu Jawa sentris karena desainnya mirip dengan gunungan wayang. Cuitan tersebut kemudian viral bahkan telah dikomentari lebih dari 1.930 kali, dibagikan 5.237 kali, dan disukai 14.500 kali.
Aqil menjelaskan, bentuk dan corak logo halal baru secara filosofi memang mengadaptasi nilai-nilai ke-Indonesian. Bentuk dan corak yang digunakan merupakan artefak-artefak budaya yang memiliki ciri khas yang unik berkarakter kuat dan merepresentasikan Halal Indonesia.
Bentuk label Halal Indonesia terdiri atas dua objek, yakni bentuk gunungan dan motif surjan atau lurik gunungan pada wayang kulit yang berbentuk limas, lancip ke atas. Menurutnya, bentuk gunungan tersebut melambangkan kehidupan manusia.
Baca juga: Ramai soal Logo Halal Baru Disebut Jawa Sentris, Ini Jawaban Kemenag
"Bentuk gunungan itu tersusun sedemikian rupa berupa kaligrafi huruf arab yang terdiri atas huruf Lam Alif, dan Lam dalam satu rangkaian sehingga membentuk kata Halal," tutur dia.
Ia mengutarakan, bentuk label halal baru menggambarkan, semakin tinggi ilmu dan semakin tua usia, maka manusia harus semakin mengerucut (golong gilig).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.