Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Tili Selamatkan Buaya Berkalung Ban, Gagal Ditangkap oleh Panji Petualang hingga Ahli Reptil Australia

Kompas.com - 12/02/2022, 21:45 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu buaya berkalung ban di Kota Palu, Sulawesi Tengah berhasil ditangkap oleh Tili di bantaran Sungai Palu, sekitar Jembatan 2, Jalan I Ngurah Rai, Kecamatan Palu Selatan, Palu, Senin (7/2/2022).

Pria asal Sragen, Jawa Tengah, itu menghabiskan hingga 35 ekor ayam dan merpati untuk umpan buaya dan menghabiskan uang hingga Rp 4 juta untuk membeli peralatan, termasuk tali hingga 300 meter.

"Habis uang sekitar Rp 4 juta, kalau ayam sekitar 35 ekor sama merpati. Pokoknya kalau tali ada sekitar 300 meter dan tinggal 100 meter dicuri orang, tapi saya ikhlaskan," ujar Tili, dikutip dari Tribun Manado, Selasa (8/2/2022).

Tili menjerat buaya tersebut menggunakan tali kapal yang disambung-sambung. Dia melakukan itu semua dengan biaya pribadi.

"Karena tidak ada modal makanya saya sambung-sambung saja, saya kan modal sendiri, uang Rp 4 juta saya jalankan di sini," ujar pria yang sudah empat bulan tinggal di Palu itu.

Baca juga: Kisah Tili Taklukkan Buaya Berkalung Ban, Sempat Diremehkan, Kini Mampu Membuktikan

Sudah coba ditangkap sejak tahun 2016

Penangkapan buaya berkalung ban tersebut sudah dilakukan sejak 2016, tetapi sulit tertangkap.

Sejumlah nama mulai dari Panji Petualang hingga ahli reptil asal Australia Matt Wright pernah mencoba menangkap dan menyelamatkan buaya berkalung ban ini.

Bahkan, Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah pernah membuka sayembara sebagai upaya untuk melepaskan ban yang melilit leher buaya tersebut.

Detik-detik penangkapan buaya berkalung ban

Diberitakan dalam Kompas.com, Tili berhasil menangkap buaya berkalung ban setelah menunggu selama tiga pekan. Tili memang berniat untuk menangkap buaya berkalung ban lantaran merasa iba.

Sebab, buaya tersebut hidup bertahun-tahun dengan ban yang melilit di lehernya. Upaya penangkapan buaya berkalung ban dilakukan menggunakan umpan yang diikat tali.

Umpan yang disiapkan oleh Tili beragam, kadang ayam, kadang juga merpati. Umpan tersebut ia ikat dengan tali yang dikaitkan ke batang kayu besa di sekitar sungai.

Cara ini memudahkan Tili untuk menarik buaya berkalung ban ketika mencaplok umpan. Senin petang, umpan yang dipasang Tili dimakan buaya berkalung ban.

Ketika itu buaya berkalung ban langsung ditarik ke darat. Dengan sigap, Tili mengikat buaya sepanjang empat meter itu.

"Sempat lepas dua kali dari umpan, setelah maghrib baru berhasil," ungkapnya, dikutip dari Kompas.com, Selasa (8/2/2022).

Setelah buaya itu berhasil ditangkap, ban yang melilit lehernya digergaji agar terlepas dari tubuhnya. Tili melakukan aksinya ini tidak sendiri, ia juga dibantu oleh warga.

Kronologi kemuculan buaya berkalung ban

Baca juga: Selamatkan Buaya Berkalung Ban di Palu, Tili Habiskan Umpan 35 Ekor Ayam hingga Uang Rp 4 Juta

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com