Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Kehilangan Indra Penciuman, Ini Gejala Covid-19 Varian Omicron

Kompas.com - 04/12/2021, 19:30 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Virus Corona varian Omicron yang pertama kali ditemukan di wilayah Afrika Selatan (Afsel) kini mulai mengkhawatirkan masyarakat dunia.

Meski disebut lebih cepat menular, namun menurut seorang dokter yang pertama kali mendeteksi Covid-19 varian Omicron di Afsel, Angelique Coetzee mengatakan, sejauh ini pasien yang terinfeksi varian virus Corona tersebut hanya menunjukkan gejala ringan.

Selain itu, dilansir dari BBC melalui KOMPAS.com, Coetzee menambahkan, pasien yang terinfeksi virus Corona varian Omicron pun bisa dirawat di rumah.

"Keluhan yang disampaikan pasien (Omicron) biasanya adalah merasa sangat capek selama satu atau dua hari. Gejala lainnya adalah sakit kepala, badan terasa sakit dan tenggorokan serak," kata Coetzee.

"Mereka tidak batuk-batuk, tidak juga kehilangan indra penciuman maupun indra rasa," imbuhnya.

Baca juga: Gambaran Mengerikan Varian Omicron, Bisa Tembus Orang yang Sudah Divaksinasi

Coetzee menjelaskan, gejala infeksi varian Omicron pada tahap awal tak jauh berbeda dengan infeksi virus pada umumnya.

"Karena kami tak mendapati kasus (baru) Covid-19 dalam delapan hingga 10 pekan terakhir, kami memutuskan untuk melakukan tes," ucapnya.

Seperti yang terjadi pada 18 November 2021, klinik yang dikelola Coetzee menerima sejumlah pasien yang memperlihatkan gejala yang berbeda dari gejala sakit yang diakibatkan oleh virus Corona varian Delta.

Para pasien yang datang ke kliniknya itu mengeluh sangat lelah selama dua hari, sakit kepala, dan sakit di sekujur tubuh.

Coetzee pun menduga "ada sesuatu yang sedang terjadi" dan memutuskan untuk melaporkannya ke otoritas kesehatan di Afrika Selatan.

"Mungkin sudah menyebar di negara-negara lain" ujarnya.

Baca juga: Ini Penjelasan Varian Corona Omicron Menurut WHO

Pada 25 November, setelah melakukan penelitian terhadap sampel laboratorium dari tanggal 14 hingga 16 November, otoritas kesehatan di Afrika Selatan pun mengumumkan penemuan virus Corona varian baru.

"Sebagian besar gejalanya sangat ringan dan tak ada yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Kami bisa merawat mereka di rumah. Saya berbicara dengan rekan-rekan dokter dan mereka menyampaikan hal yang sama," kata Coetzee.

Dari pengalamannya sejauh ini, rata-rata pasien Omicron berusia di bawah 40 tahun. Selain itu, hampir separuh pasien yang ditanganinya belum menerima vaksin Covid-19.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Senin (29/11/2021), Coetzee pun berpendapat, varian Omicron mungkin sudah menyebar ke negara-negara yang saat ini memberlakukan larangan perjalanan dari dan ke kawasan Afrika Selatan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com