Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada, Ini 10 Penyebab Kucing Mencret

Kompas.com - 13/11/2021, 12:00 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

KOMPAS.com - Tak sedikit pemilik kucing yang tidak tahu saat hewan peliharaannya itu sedang sakit. Akan tetapi, hal itu tidak sepenuhnya salah pemilik.

Kucing memang hewan yang pandai menyembunyikan penyakit yang sedang dialaminya sehingga para pemelihara kucing harus lebih memperhatikan kesehatan hewan peliharaannya tersebut.

Salah satu yang harus diperhatikan adalah kesehatan pencernaan kucing, termasuk jotori hewan berbulu itu.

Konsistensi, warna, dan frekuensi buang air besar adalah faktor yang perlu diperhatikan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yang diderita kucing.

Salah satu masalah buang air besar yang kerap dialami kucing adalah mencret atau diare.

Baca juga: 5 Tips Jitu agar Kucing Doyan Makan dan Cepat Gemuk

Dilansir dari PetMD melalui KOMPAS.com, ada beberapa hal mengenai diare pada kucing yang perlu diperhatikan.

Apakah kucing mencret itu normal?

Mencret adalah gejala umum dari berbagai penyakit yang mungkin sedang diidap oleh kucing sehingga kondisi itu bukanlah sesuatu yang normal.

Anak kucing, kucing dewasa, kucing hamil, atau kucing dengan penyakit kronis berisiko mengalami masalah kesehatan serius jika terserang diare dan tak kunjung diobati.

Konsistensi tinja dapat menjadi indikasi tingkat keparahan diare yang dialami kucing.

Kucing mencret mengeluarkan tinja yang cair sehingga dikhawatirkan mengalami dehidrasi dan kekurangan gizi dalam waktu cepat.

Jika kucing mencret terus-menerus selama lebih dari 24 jam, segera cari perawatan medis untuk mengobatinya.

Baca juga: Kucing Tua Juga Bisa Pikun, Begini Gejala dan Cara Merawatnya

Penyebab kucing mencret

Kucing mencret bisa disebabkan oleh banyak faktor. Akan tetapi, penyebabnya bisa dikategorikan menjadi dua jenis, yakni penyebab diare akut dan diare kronis.

Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak dan tidak berlangsung lama, sedangkan diare kronis adalah diare yang berlangsung selama dua hingga tiga minggu atau lebih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com