Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Ada Cahaya Mirip Aurora di Wisata Tumpeng Menoreh?

Kompas.com - 03/10/2021, 10:00 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com- Beberapa waktu lalu sebuah foto pemandangan cahaya langit indah mirip aurora terlihat di Tempat Wisata Tumpeng Menoreh, Kulonprogo, Yogyakarta viral di media sosial.

Cahaya berwarna hijau mirip aurora ini bersinar saat malam hari, menuai banyak tanggapan dari ahli dan para netizen.

Ketua Tim Ahli Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Kebumen, sekaligus Astronom Amatir Indonesia, Marufin Sudibyo menegaskan, pemandangan indah berwarna yang tertangkap kamera di Tumpeng Menorah itu bukanlah aurora.

"Kejadian di Tumpeng Menoreh itu sebenarnya hanya berkas laser dan cahaya yang dipancarkan ke langit untuk kepentingan entertainment," kata Marufin mengutip Kompas.com, Jumat (1/10/2021).

Baca juga: Benarkah Aurora Muncul di Tumpeng Menoreh? Begini Cara Aurora Terbentuk

Marufin menjelaskan, penampakan yang diklaim sebagai aurora di perbukitan Tumpeng Menoreh itu bisa didapat melalui metode fotografi tertentu.

Terutama yang menggunakan bukaan rana panjang.

"Maka sapuan cahaya hijau ke langit di atas Tumpeng Menoreh akan terekam dalam kamera seakan-akan layaknya Aurora. Padahal bukan," jelasnya.

Dia juga mengatakan bahwa aurora hanya bisa terjadi pada kawasan sekitar kutub-kutub geomagnetik atau kutub-kutub magnetik Bumi.

Lalu, mengapa aurora tidak pernah terjadi di Indonesia?

Menurutnya, kedua kutub geomagnet berada di dekat kutub-kutub geografis, yakni Kutub Utara geografis berdekatan dengan Kutub Utara Magnetik, dan Kutub Selatan Geografis berdekatan dengan Kutub Selatan Magnetik.

Apa itu fenomena aurora?

Fenomena aurora adalah gejala ikutan saat arus partikel-partikel angin atau badai matahari, dalam rupa proton dan elektron energetik sampai di Bumi.

Baca juga: Foto Viral Aurora di Langit Tumpeng Menoreh Yogyakarta, Ini Kata Peneliti Lapan BRIN

Aliran partikel-partikel tersebut pada dasarnya merupakan arus listrik dengan kuat arus sangat tinggi, hingga jutaan ampere.

Bagaimana aurora bisa terbentuk?

Namun, Bumi punya tameng pelindung berupa magnetosfer, jalinan garis-garis gaya magnet Bumi yang membentuk struktur mirip tetes air raksasa dengan ujung tumpul selalu menghadap Matahari.

Sebelum aurora terbentuk di wilayah kutub-kutub Bumi yang memiliki geomagnetik, maka saat partikel-partikel proton atau elektron energetik tiba di Bumi, magnetosfer akan membelokkan lintasannya.

Sehingga partikel-partikel tersebut tidak menyentuh Bumi dengan cara menyusuri garis-garis gaya magnet di sisi terluar.

Manakala tiba di struktur ekor atau belakang magnetosfer, yakni yang membelakangi Matahari, maka proton atau elektron energetik itu akan kembali dilepaskan ke angkasa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com