Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

7 Khasiat Daun Kelor untuk Kesehatan

KOMPAS.com - Daun kelor bukan hanya berguna untuk menambah cita rasa dan aroma masakan, tumbuhan ini juga dikenal sebagai herbal yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan.

Menurut sejumlah studi, daun kelor mengandung banyak nutrisi penting yang dapat mencegah berbagai penyakit.

Daun kelor juga mengandung semua unsur asam amino essensial yang sangat penting, yakni unsur argine, histidine, isoleucine, leusine, lysine, methionine, phenylalinine, threonine, tryptophan, dan valine.

Selain itu, daun kelor juga mengandung protein, lemak, beta carotene (vitamin A), thiamin (vitamin B1), riboflavin (B2), niacin (B3), vitamin C, kalsium, karbohidrat, tembaga, serat, zat besi, magnesium, dan fosfor.

Daun kelor segar akan semakin baik dikonsumsi setelah dikeringkan dan dihaluskan karena semua nutrisi yang dikandungnya akan mengalami peningkatan kecuali vitamin C.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Jumat (26/3/2021), berikut ini 7 manfaat daun kelor untuk kesehatan:

1. Mencegah diabetes

Menurut penelitian, daun kelor dapat menyeimbangkan kadar gula darah dan mengurangi komplikasi terkait penyakit diabetes.

Berdasarkan hasil uji klinis pada tahun 2016, daun kelor disebut mampu meningkatkan produksi insulin sehingga dapat membantu mencegah diabetes.

Dalam penelitian tersebut, 4 gram daun kelor terbukti bisa meningkatkan sirkulasi insulin dan menurunkan kadar gula darah dalam tubuh.

Menurut uji klinis kecil lain yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients pada tahun 2018, daun kelor juga dapat menurunkan lonjakan gula darah pasca-makan pada pengidap diabetes.

Penelitian itu menunjukkan bahwa daun kelor membuat lonjakan glukosa pasca-makan menjadi lebih stabil hingga 40 mg/dL serta mempersingkat waktu puncak lonjakan gula darah hingga sekitar 20 menit.

Penelitian yang sama menemukan bahwa daun kelor tidak berdampak signifikan pada gula darah subjek yang tidak menderita diabetes.

Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2012 dan diterbitkan dalam Journal of Diabetes, manfaat tanaman ini diyakini tidak hanya terdapat pada daunnya saja. Ekstrak buah kelor juga terbukti dapat membantu mengatasi diabetes.

2. Mencegah penyakit kardiovaskular

Manfaat daun kelor untuk kesehatan selanjutnya adalah mampu mencegah penyakit kardiovaskular. Tanaman ini diyakini mampu membantu meningkatkan kesehatan jantung dan menurunkan kolesterol.

Biji kelor juga dimanfaatkan sejak dulu untuk menurunkan tekanan darah dan meningkatkan fungsi jantung.

Sebuah studi tahun 2017 terhadap subjek tikus, misalnya, menemukan bahwa biji kelor mampu melindungi dari penyakit jantung dan dapat mengobati tekanan darah tinggi.

Studi lainnya, yang juga dilakukan terhadap subjek tikus dan diterbitkan pada 2019 menemukan bahwa biji kelor dapat mencegah gangguan jantung dan pembuluh darah terkait usia.

Meski penelitian baru dilakukan terhadap objek hewan, namun daun kelor juga berpotensi mengurangi peradangan terkait stres oksidatif dan relaksasi arteri untuk memperlancar aliran darah.

3. Mengurangi peradangan

Dilansir dari Healthline melalui KOMPAS.com, beberapa penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan menunjukkan bahwa isothiocyanate yang terkandung dalam daun, polong, dan biji kelor adalah senyawa anti-peradangan utama.

Akan tetapi, sejauh ini penelitian baru dilakukan pada hewan dan tabung reaksi. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai efektivitas antiperadangan pada manusia.

Peradangan adalah respons alami tubuh terhadap infeksi atau cedera. Meski begitu, kondisi ini juga bisa menimbulkan masalah jika terus berlanjut dalam waktu lama.

Peradangan berkelanjutan dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan kronis, termasuk penyakit jantung dan kanker.

4. Menurunkan kolesterol

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, daun kelor diyakini mampu membantu menurunkan kolesterol.

Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh biasanya terkait dengan peningkatan risiko sejumlah penyakit, termasuk penyakit jantung.

5. Melindungi dari keracunan arsenik

Kontaminasi arsenik dapat ditemukan pada air dan makanan, termasuk beras. Mengonsumsi arsenik tingkat tinggi dalam waktu yang lama dapat menimbulkan berbagai penyakit, seperti penyakit jantung dan kanker.

Berdasarkan penelitian terhadap hewan, daun dan biji kelor dapat melindungi tubuh dari efek keracunan arsenik. Meski begitu, perlu penelitian lebih lanjut terkait efektivitas daun kelor terhadap keracunan arsenik pada manusia.

6. Mengatasi disfungsi ereksi

Daun kelor telah digunakan sejak lama untuk mengobati disfungsi ereksi dalam pengobatan tradisional, sebab daun ini dapat berperan sebagai afrodisiak atau pembangkit gairah.

Meskipun belum terbukti pada manusia, penelitian pada tikus membuktikan bahwa kelor dapat meningkatkan fungsi seksual pada pria dengan meningkatkan kadar testosteron.

7. Menyehatkan mata

Menurut dokter dan herbalis dari Tangerang Selatan, dr Prapti Utami dalam buku "Daun Kelor: Antidiabetes, Sahabat Mata, Pelindung Ginjal" yang ditulis oleh Redaksi Trubus (2019), daun kelor kering mengandung vitamin A 10 kali lebih banyak dari wortel.

Sedangkan daun kelor segar mengandung vitamin A empat kali lebih banyak dari wortel.

Selain itu, kelor juga mengandung mineral dan nutrisi lain, termasuk antioksidan tinggi yang dapat membantu perbaikan sel, sehingga dapat mendukung pemulihan fungsi mata.

Akan tetapi, mengonsumsi kelor saja tidak bisa memberi khasiat langsung pada mata. Daun ini hanya berfungsi sebagai pelengkap nutrisi.

Prapti mengingatkan, kelor harus dikonsumsi secara bijak. Mengonsumsi daun kelor terlalu banyak justru akan berpengaruh bagi tekanan darah serta meningkatkan asam lambung.

Cukup konsumsi satu kantong teh celup atau setara 6 gram serbuk daun kelor kering per hari. Sedangkan daun kelor segar, disarankan hanya boleh dikonsumsi sekitar 30 gram per hari.

(Editor: Nabilla Tashandra)

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/05/21/180000381/7-khasiat-daun-kelor-untuk-kesehatan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke