Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesemutan Bisa Jadi Tanda Penyakit Tertentu, Apa Saja?

KOMPAS.com - Kesemutan tidak bisa dianggap remeh, sebab jika hal itu sering terjadi, bisa menjadi tanda adanya sejumlah penyakit atau masalah kesehatan.

Kesemutan adalah sensasi mati rasa, sakit seperti ditusuk jarum, merinding, atau geli di bagian tubuh tertentu yang mengalaminya.

Hampir semua orang pernah mengalami kesemutan. Biasanya, bagian tubuh yang kerap kesemutan antara lain tangan, kaki, pundak, atau bagian tubuh lainnya.

Kesemutan atau yang dalam bidang medis disebut paresthesia terbagi menjadi dua jenis, yakni kesemutan sementara dan kesemutan berkepanjangan.

Kesemutan sementara hanya berlangsung dalam waktu yang relatif sebentar. Kondisi ini terjadi akibat adanya tekanan pada saraf suatu bagian tubuh dalam waktu yang cukup lama.

Sementara itu, kesemutan berkepanjangan biasanya terjadi berulang kali dalam kurun waktu yang lama.

Oleh sebab itu, kesemutan berkepanjangan perlu ditangani secara medis, sebab hal itu bisa jadi tanda gejala penyakit tertentu.

Sebagaimana diberitakan KOMPAS.com pada Selasa (22/9/2020), berikut ini 8 penyakit yang ditandai dengan gejala kesemutan:

1. Kekurangan atau kelebihan vitamin tertentu

Mengonsumsi vitamin dalam dosis yang tidak tepat bisa menyebabkan tubuh sering mengalami kesemutan.

Vitamin E, B1, B6, B12, dan niasin sangat penting untuk menunjang kesehatan saraf. Akan tetapi, kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia pernisiosa, penyebab penting dari gangguan saraf neuropati perifer.

2. Penyakit autoimun

Kesemutan juga bisa jadi tanda penyakit autoimun. Penyakit ini memang dapat menyebabkan peradangan kronis.

Beberapa penyakit autoimun yang menimbulkan gejala sering kesemutan di antaranya sindrom Guillain-Barre, lupus, dan rheumatoid arthritis.

3. Infeksi

Kaki, tangan, atau bagian tubuh lainnya yang mengalami kesemutan bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi virus atau bakteri.

Lyme, herpes, cytomegalovirus, Epstein-Barr, dan HIV/AIDS adalah contoh penyakit akibat infeksi virus atau bakteri yang membuat pengidapnya seringkali merasakan sensasi kesemutan.

4. Cedera saraf

Kesemutan bisa menjadi tanda adanya masalah atau cedera saraf. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai dari saraf kejepit, saraf rusak, hingga saraf hancur.

Jika mengalami hal ini, cara yang paling tepat untuk mengatasinya adalah dengan konsultasi kepada dokter. Dokter umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik, merekomendasikan tes darah, CT scan, MRI, serta biopsi saraf.

5. Sindrom saraf terjepit

Penyebab sering kesemutan lainnya juga bisa dipicu penyakit sindrom saraf terjepit. Beberapa gangguan saraf terjepit, seperti sindrom carpal tunnel dan kelumpuhan saraf dapat menyebabkan kaki dan tangan sering kesemutan.

6. Diabetes

Dilansir dari WebMD melalui KOMPAS.com, kesemutan bisa menjadi tanda seseorang mengidap penyakit diabetes.

Pada penyakit neuropati diabetes, kesemutan umumnya muncul dari kedua telapak kaki, naik ke seluruh kaki, menjalar ke lengan, sampai ke kedua telapak tangan.

7. Penyakit sistemik

Kesemutan juga bisa jadi tanda munculnya penyakit sistemik, seperti gangguan ginjal, penyakit hati, kerusakan pembuluh darah, atau penyakit darah.

Beberapa gangguan pada jaringan ikat, peradangan kronis, kelenjar tiroid kurang aktif (hipotiroid), kanker dan tumor yang menyerang saraf juga bisa memicu kesemutan.

8. Mengonsumsi alkohol berlebihan

Minum minuman beralkohol terlalu banyak juga dapat menyebabkan kesemutan berkepanjangan.

Peminum alkohol biasanya kekurangan tiamin yang menyebabkan gangguan saraf neuropati perifer. Selain itu, minum minuman alkohol berlebihan juga dapat menyebabkan kerusakan saraf atau gangguan neuropati alkoholik.

Sumber: KOMPAS.com

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/03/26/183000181/kesemutan-bisa-jadi-tanda-penyakit-tertentu-apa-saja-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke