Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Cinta pada Pandangan Pertama Benar-benar Ada? Ini Penjelasannya

KOMPAS.com - Sebagian orang mengaku pernah merasakan cinta pada pandangan pertama. Namun ada juga yang membutuhkan waktu untuk jatuh cinta.

Selain itu, ada saja yang berpendapat bahwa dirinya mudah jatuh cinta terhadap orang lain pada pandangan pertama.

Namun, sebagian orang mengaku bisa jatuh cinta karena intens atau seringnya bertemu dengan seseorang itu.

Apakah cinta pada pandangan pertama benar-benar ada?

Persoalan ini memang bukan sesuatu yang dapat diukur dengan mudah, namun Langeslag mengatakan bahwa kemungkinan cinta pada pandangan pertama memang ada.

"Beberapa orang akan jatuh cinta mungkin hanya sekali seumur hidup. Beberapa orang jatuh cinta jutaan kali, lalu orang lain jatuh cinta dengan seseorang yang berbeda setiap minggunya," katanya.

"Ada perbedaan yang sangat besar dalam seberapa cepat seseorang dapat jatuh cinta, seberapa sering mereka jatuh cinta, atau apakah mereka jatuh cinta atau tidak sama sekali," tambah Langeslag.

Pada tahun 2014, para peneliti dari University of Chicago mencoba menguji cinta pada pandangan pertama.

Mereka menunjukkan kepada peserta penelitian berbagai gambar dan melacak gerakan mata mereka.

Meskipun mereka tidak dapat menunjukkan dengan tepat fenomena tersebut, para ilmuwan dapat membedakan antara pola mata yang terkait dengan nafsu dan cinta romantis.

Langeslag mengatakan, cinta pada pandangan pertama tidak menjamin bahwa romansa bertahan lama.

“Ketertarikan membantu manusia terikat dan bereproduksi, tetapi 'kegilaan' dan keterikatan membantu manusia tetap bersama dan, dalam istilah evolusi, merawat anak-anak dengan lebih baik,” jelasnya.

Lantas sebenarnya adakah rentang waktu tententu atau berapa lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk jatuh cinta?

Dilansir dari BBC Science Focus Magazine, para ahli tidak dapat menentukan garis waktu yang tepat untuk hal ini.

Mengenai waktu yang dibutuhkan untuk jatuh cinta, para ilmuwan lintas disiplin sepakat bahwa tidak ada jumlah hari, tahun, atau musim yang ditentukan untuk jatuh cinta.

“Saya pikir itu berbeda-beda, bergantung pada individu, konteks, dan cara untuk bertemu satu sama lain ini. Jadi, ada banyak perbedaan dalam suatu hubungan yang mungkin memengaruhi berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk jatuh cinta dengan orang lain,” ujar Profesor Saeideh Heshmati, seorang psikolog.

Dr. Sandra Langeslag, seorang ahli saraf perilaku dari University of Missouri, mengatakan, meskipun tingkatan cinta yang berbeda pada pasangan dari waktu ke waktu dapat diukur, sulit untuk menentukan kapan perasaan tersebut pertama kali muncul.

Namun, di dunia hewan, para ilmuwan telah menemukan bahwa romansa dapat terbentuk dengan cepat antara spesies tertentu.

Misalnya, tikus padang rumput dapat membentuk "ikatan pasangan", mirip dengan hubungan cinta manusia, yang berlangsung seumur hidup dalam satu hari.

Menurut ahli neurobiologi perilaku, Profesor Steven Phelps, ini dimulai dengan perilaku ketika tikus tersebut kawin berulang-ulang hingga enam jam.

Ini menjelaskan bahwa, seperti manusia, tikus padang rumput tidak hanya berhubungan seks untuk kepentingan reproduksi.

(Sumber : Kompas.com Penulis : Lulu Lukyani
Editor : Lulu Lukyani)

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/02/20/195000881/benarkah-cinta-pada-pandangan-pertama-benar-benar-ada-ini-penjelasannya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke