Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

4 Tanaman Bahan "Skincare" Alami yang Sedang Tren

Kulit kusam, pori-pori besar, jerawat, penuaan, dan juga komedo adalah beberapa permasalahan kulit yang banyak dialami oleh perempuan Indonesia.

Zap Clinic pada tahun 2020 merilis survei dengan judul “ZAP Beauty Index 2020”.

Survei ini menemukan bahwa 82,5 persen dari 6.250 respondens beranggapan bahwa ‘cantik’ berarti memiliki kulit cerah dan glowing.

Jika berbicara mengenai skincare, negara yang menjadi kiblat inovasi skincare tentulah Korea Selatan.

Survei dari Zap Clinic menemukan bahwa 57,6 persen perempuan Indonesia tertarik dan menggunakan produk dari Korea Selatan, kemudian diikuti dengan Indonesia (37,5 persen) dan Jepang (22,7 persen).

Menjawab permintaan perempuan Indonesia, beberapa tahun terakhir ini berbagai merek skincare dari dalam negeri memang terus menjamur.

Dengan manfaat yang sama tetapi dengan harga yang lebih murah, skincare lokal memang jadi andalan banyak perempuan.

Misalnya penulis, sudah sekitar satu tahun mencoba produk skincare lokal. Sekarang, 6 dari 11 produk yang penulis pakai setiap hari adalah produk lokal. Sisanya adalah produk dari Jepang dan Korea Selatan.

Tidak dapat dipungkiri Korea Selatan terus menjadi pencetus berbagai tren skincare di dunia.

Selain mencetus tren menggunakan skincare, di mana salah satunya adalah teknik layering yang memupuk beberapa produk skincare sekaligus, Korea Selatan juga banyak memopulerkan bahan skincare dari tanaman.

Terdapat 4 tanaman yang akhir-akhir ini sedang tren, dipercaya sebagai jawaban dari berbagai permasalahan kulit perempuan.

1. Cica (Centella asiatica)

Dunia skincare beberapa waktu belakang sedang mengalami ‘demam centella’. Kita dapat dengan mudah menemukan produk-produk yang berbahan dasar centella, dari pencuci muka, toner, obat jerawat, hingga masker wajah sekalipun.

Dikutip dari Klikdokter, Centella asiatica bermanfaat untuk mengurangi peradangan kulit, mempercepat penyembuhan luka, membantu mengatasi jerawat, anti-penuaan, menjaga kelembaban kulit, hingga mengurangi selulit.

Penulis menemukan bahwa kebanyakan produk skincare berbahan dasar centella difokuskan untuk menenangkan kulit yang sedang iritasi.

Manfaat ini berasal dari 4 bahan aktif yang terkandung di dalam centella, yaitu asiatic acid, madecassic acid, asaticoside, dan madecassoside.

Jadi, apa itu Centella asiatica yang sangat bermanfaat ini? Ternyata tanaman liar ini mudah ditemukan di rawa, pematang sawah, pinggir jalan, bahkan kerap dimakan oleh masyarakat Indonesia layaknya sayuran.

Mungkin nama Centella asiatica masih terdengar asing. Bagaimana dengan nama daun pegagan yang juga dikenal dengan nama daun tapak kuda atau antanan? Siapa sangka ternyata bahan dari produk yang dijual dengan harga yang cukup mahal ternyata sangat mudah kita ditemukan, loh.

2. Daun baru cina (Mugwort)

Tren mugwort umurnya memang lebih muda jika dibandingkan dengan tren centella. Namun manfaat mugwort tidak perlu diragukan lagi, tidak heran tanaman herbal ini sangat mencuri perhatian perempuan Indonesia.

Di benua Amerika, mugwort bahkan diangap sebagai hama invasif yang tumbuh di tanah berhama dan tidak diolah seperti tempat penimbunan sampah atau pinggir jalan. Mugwort di Indonesia mungkin lebih dikenal sebagai daun baru cina.

Mugwort memiliki manfaat yang tidak jauh berbeda dengan centella, yaitu mengurangi peradangan kulit, anti-bakteri, mempertahankan kelembaban kulit, hingga melindungi kulit dari radikal bebas.

Penulis sendiri juga menggunakan mugwort dalam produk skincare yang saya gunakan setiap hari. Terbukti memang kandung mugwort ini sangat bermanfaat untuk mengatasi jerawat dan juga melembabkan kulit saya yang sangat kering.

3. Babchi

Di dalam dunia skincare, terdapat sebuah bahan aktif yang dikenal sebagai ‘obat’ dari proses penuaan. Bahan aktif itu ialah retinol yang merupakan nama lain dari vitamin A.

Walaupun bermanfaat, retinol sulit digunakan karena merupakan bahan aktif yang keras dan berbahaya jika digunakan sembarangan.

Menjawab permintaan ini, ditemukanlah bakuchiol yang bermanfaat untuk memperlambat penuaan tanpa membuat kulit menjadi kering seperti retinol. Bakuchiol merupakan senyawa yang diekstrak dari tanaman Psoralea corylifolia atau yang biasa disebut babchi. Produk ini menjadi retinol alami tanpa efek samping.

Senyawa bakuchiol ini diekstrak dari biji dan daun dari tanaman babchi yang berasal dari India dan Sri Lanka. Produk yang biasanya dijual berbentuk minyak berwarna kuning pekat.

Penulis juga menggunakan produk skincare dari bakuchiol. Perlu diakui bahwa manfaat yang ditemukan oleh para peneliti memang benar. Jika Anda menggunakan bakuchiol sebelum tidur, ketika matahari terbit Anda akan bangun dengan kulit lembab dan glowing!

4. Calendula

Tren skincare dari tanaman selanjutnya berasal dari bunga calendula. Bunga yang juga dikenal dengan nama Marigold dengan warnanya yang kuning keemasan ini banyak ditemukan di Asia Selatan, Mediteranian, dan Eropa Barat.

Dikutip dari Halodoc, beberapa manfaat dari bunga calendula untuk kecantikan kulit adalah sebagai anti-inflamasi karena kandungan antioksidan dan vitamin yang tinggi, untuk membantu penyembuhan luka, memperbaiki penampilan kulit yang kering dan bersisik, membantu mengatasi jerawat, dan sebagai tabir surya alami.

Tanaman tersebut merupakan empat bahan skincare alami yang menjadi tren di dunia perawatan kulit di Indonesia.

Produk-produk yang menggunakan empat bahan tersebut juga mudah ditemukan. Bukan hanya dari luar negeri, produk skincare dari dalam negeri juga banyak menggunakan bahan dasar dari empat jenis tumbuhan yang bermanfaat ini.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengenal 4 Bahan Skincare dari Tanaman yang Sedang Tren"

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/01/24/092022881/4-tanaman-bahan-skincare-alami-yang-sedang-tren

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke