Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Safety Car, Medical Car, dan Zero Car di Arena Balap?

KOMPAS.com - Saat menonton balapan Formula 1, MotoGP, Touring Eropa atau One Make Race, kita sering melihat Safety Car, Medical Car dan Zero Car di sirkuit.

Sebagian orang mungkin masih asing dengan istilah-istilah kendaraan yang mendampingi peserta balapan itu. 

Artikel ini akan mengulas lebih dalam apa itu Safety Car, Medical Car dan Zero Car

Apa itu Safety Car?

Safety Car atau juga bisa disebut Pace Car, adalah mobil dengan homologasi yang diperuntukkan penggunaan di jalan raya yang dimodifikasi khusus sesuai regulasi Federal International le' Automobile (FIA).

Safety Car bertugas untuk menetralisir jalannya lomba jika sedang ada keadaan darurat, seperti kecelakaan, cuaca hujan dan sebagainya.

Safety Car mengambil posisi terdepan dan membatasi kecepatan para mobil balap yang sedang berlaga, agar para petugas dapat membersihkan puing, menolong driver yang terluka dengan aman.

Dalam setiap panggung balap di dunia tak terkecuali di Indonesia, adanya Safety Car merupakan bagian dari peraturan resmi yang dikeluarkan FIA sejak tahun 1993.

Masing-masing cabang Motorsport mempunyai Safety Car berbeda. Mobil beserta spesifikasinya tentu saja disesuaikan dengan karakter dari Balapan itu sendiri.

Balapan single seater Formula 1 dan World Endurance Racing (WEC) tentu saja harus diimbangi dengan Safety Car yang kencang seperti Mercedes-AMG GT R dan Porsche 911 Turbo.

Sementara Formula 3 masih cukup dengan Safety Car BMW M2. Bahkan British F3 tahun 2012 pernah punya Safety Car Nissan Juke.

Awal mula kehadiran Safety Car

Berikut cerita singkat timeline kehadiran Safety Car di Balapan Formula 1:

Safety Car pertama kali beraksi di Canadian GP pada tahun 1973. Siang itu rentetan kecelakaan yang terjadi memaksa panitia untuk mentralisir lomba dengan menurunkan sebuah Porsche 914.

Sayangnya hal itu malah membingungkan semua orang karena Safety Car memimpin lomba dari posisi yang salah. Di tahun 1976 Porsche kembali menjadi Safety Car.

Di era 80-an yaitu di Monaco GP tahun 1981-1983 Lamborghini Countach mendapat kehormatan berkontribusi di Balap F1.

Pada tahun 1989-1993 Mesin Lamborghini V12 menjadi dapur pacu beberapa Team F1 seperti Ligier, Lotus, Lola dan lainnya, namun tak dapat menghantarkan mereka menjadi juara.

Safety Car resmi menjadi bagian dari Sirkus F1 pada tahun 1993: Fiat Tempra 16V, sedan keluarga dengan versi yang dilengkapi Turbo.

Ini membuktikan bahwa nama Fiat tidak hanya menempel pada badan Ferrari F1 namun juga mampu berkontribusi di ajang Balap single seater tersebut.

Pada GP San Marino 1994 yang terkenal, Opel Vectra yang menjadi Safety Car menjadi bulan-bulanan Ayrton Senna dan para pembalap lain.

Karena, mobil sangat lambat dan tak mampu mengimbangi keganasan mesin V10 dari dua puluh mobil F1 yang berlaga saat itu.

Pada lomba 1 Mei 1994, Safety Car terpaksa turun memimpin karena terjadi kecelakaan di barisan belakang pada Lap pembuka.

Opel Vectra Turbo yang seyogyanya dapat dipacu hingga 245 kph itu malah mengalami masalah pada rem hingga harus berjalan lebih lambat.

Ini menyebabkan para para mobil F1 kehilangan grip akibat turunnya temperature ban.

Sebagai tuan rumah; Honda Prelude menjadi Safety car di Japanese GP Suzuka tahun 1994.

Di Belgian GP 1995 giliran Porsche 911 GT2 menjadi Safety Car. Porsche is back!
Tahun 1996 Mercedes-Benz ditunjuk oleh FIA sebagai penyedia tunggal Safety Car di panggung F1 hingga kini.

Dengan bergabungnya Safety Car dalam suatu balapan, sebenarnya mampu mengubah situasi menjadi tidak terprediksi.

Jarak waktu sekian detik yang sudah diciptakan oleh para driver terdepan terpaksa menyusut karena dua puluh dua mobil kembali berjalan beriringan seperti pada saat warm up lap session.

Hingga para driver di belakang memiliki peluang -yang semula kecil- lebih besar karena memendekan jarak dengan yang di depan. Hal itu dapat membuat balapan lebih kompetitif setelah Safety Car dipanggil masuk kembali.

Tentu saja hal ini akan merugikan para pembalap terdepan yang sudah bersusah payah memacu mobilnya untuk menciptakan jarak dengan mereka yang di belakangnya. Para Driver diizinkan melakukan pitstop selama periode Safety Car.

Hal ini dapat memberikan keuntungan strategis bagi mereka yang belum masuk Pit untuk pengisian bahan bakar yang dijadwalkan dan penggantian ban. Inilah saat yang tepat karena semuanya harus melambat.

Selain itu tanki yang kembali diisi penuh memungkinkan pembalap untuk melahap lebih banyak Lap lagi.

Jika terjadi kecelakaan atau hujan yang membuat lintasan dianggap kurang aman, Race Director akan memerintahkan Safety Car untuk turun ke lintasan.

Para petugas akan mengibarkan bendera kuning dan memegang papan bertuliskan "SC", untuk memberi peringatan bagi para pembalap di lintasan.

Namun di kebanyakan Circuit F1 sekarang; tanda "SC" maupun pengibaran bendera kuning, merah dan biru sudah diganti dengan LED Board.

  • Kuning: caution/ada insiden/tidak boleh overtaking.
  • Biru: harus memberikan jalan bagi pembalap yang hendak melakukan overlapping.
  • Merah: Race dihentikan karena suatu sebab.

Kini semua mobil Formula One harus memiliki LED atau display yang dipasang pada Steering Wheel atau di dalam cockpit, yang memberi tahu kondisi Track; apakah SC/ Kuning/ Biru/ merah.

Safety car memiliki Light Bar berwarna orange dan hijau yang terpasang di atas atap layaknya sebuah emergency vehicle. Jika Lampu hijau menyala berarti para pembalap boleh melewati Safety Car.

Ini dilakukan sampai Race leader (pembalap yang sedang memimpin lomba) berada tepat di belakang safety car dan sudah di posisi yang betul (berada di depan mobil balap urutan kedua).

Jika kondisi dinilai sudah aman, maka pada satu putaran terakhir Safety Car akan mematikan lampu orange untuk menunjukkan bahwa ia akan memasuki pit lane di akhir putaran.

Para pebalap harus tetap beriringan dalam formasi sampai mereka melewati garis Start. Lampu Start berwarna hijau menyala dan balapan pun dimulai kembali.

Saat Safety Car masuk dan sudah melewati garis start/ finish, maka pembalap tidak diizinkan masuk Pit, kecuali dalam keadaan darurat.

Jika sudah di Pit dan mau keluar lagi, maka harus menunggu Safety Car dan rombongan pembalap dibelakangnya lewat, baru bisa bergabung di paling belakang.

Bernd Maylnder yang merupakan pembalap professional pemenang Deutsche Tourenwagen Masters (DTM) didaulat merangkap tugas menjadi Safety Car driver di tahun 2000.

Awalnya Maylander nyambi balapan DTM dengan Team AMG-Mercedes di hari Sabtu dan mengemudikan Safety Car di hari Minggu.

Hingga kini, sudah Sembilan model Mercedes-AMG dikemudikan Maylander selama dua puluh tahun, diantaranya CL55, SL 55, CLK 55, SL 63, SLS, GT R.

Mercedes-Benz yang merupakan penyedia tunggal Safety Car sejak tahun 1996, dengan menggandeng divisi sport nya; AMG, mempersembahkan Mercedes-AMG GT R. GT R sebenarnya sudah bertugas dari tahun 2018.

Dengan basis R190; AMG GT Roadster yang mengganti SLS AMG di tahun 2015, mengalami facelift dan tuning dari GT S ke GT R.

Dilengkapi Limited Slip Differential yang dapat dikontrol secara elektronik serta setting "Race Mode" dan "Race Start".

Pada sistem Transmisi adaptif dengan AMG Dynamic Select, dapur pacu M178 Twin-Turbo dengan displacement 4.0 L dan konfigurasi V8 yang setelah di tuning dapat menyemburkan tenaga 577 hp.

GT R dapat berkaselerasi 0-100 kph dalam 3,6 detik dan dapat punya top speed 319 kph.

Saat memimpin para mobil F1, Safety Car harus mempertahankan kecepatan yang wajar (reduksi 30% dari kecepatan F1) untuk memastikan bahwa suhu Ban mobil-mobil F1 tersebut bertahan pada suhu ideal dan mesin mereka tidak terlalu panas.

Safety car driver disertai dengan seorang co-driver untuk membantu dalam pengoperasian alat dan komunikasi.

Virtual Safety Car (VSC)

Dalam situasi tertentu, misalya hujan lebat dan mengurangi visibiitas pembalap, VSC menggantikan peran Safety Car dalam mengkondisikan mobil-mobil F1 yang sedang berlaga untuk mengurangi kecepatan mereka.

Dengan sistem yang diaplikasikan pada tiap komputer mobil F1 yang dapat menginisiasi limiter pada ECU, pada steering wheel akan tampil notifikasi VSC dan pembalap segera mengaktifkan limiter.

Kecepatan mobil akan dipantau oleh Racing Stewards pada setiap 50 meter jarak yang mereka lalui di lintasan. Jika ketahuan melebihi maka pembalap akan terkena penalty.

Bedanya dengan Safety Car, VSC mengurangi kecepatan kendaraan dari dalam mobil F1 itu sendiri. Bukan berupa fisik Safety Car yang "menahan" mobil F1 dari luar. Jadi seolah-olah ada Safety Car yang tidak Nampak berada di depan setiap kendaraan F1.

Keunggulan sistem ini adalah bahwa setiap mobil F1 dapat mengurangi kecepatan dan dengan konsisten dapat menjaga jarak dengan mobil di depan maupun belakangnya, tanpa harus beriringan dengan jarak berdekatan.

Tentu saja hal ini tidak memberikan benefit bagi para pembalap di belakang dan mengurangi keseruan menonton balap. Namun atas nama keselamatan, hal ini sangat membantu.

Zero Car

Zero Car bertugas di Rally events untuk "membuka jalan" agar public tahu Rally segera dimulai dan tidak kaget.

Dan tugas lainnya adalah menilai dan melaporkan bila ada sesuatu yang punya potensi mengganggu jalannya Rally.

Sesuai Namanya, Zero Car diberi nomor start "0". Jika ada lebih dari satu Zero Car, maka akan menggunakan nomor "00" dan "000".

Mobil yang bertugas menjadi Zero Car bisa dari mobil Sport, Mobil Rally jenis lama yang sudah tidak ada homologasinya atau tidak kompetitif lagi, atau bahkan dari model baru yang sedang dalam proses test drive. Pengemudi Zero Car biasanya dari mantan pembalap Rally.

Medical Car

Satu lagi Mercedes-AMG yang bertugas di arena balap F1 adalah Medical Car.

Inilah Ambulance tercepat di dunia. Mercedes-AMG C 63 S dengan body style estate, mesin M177 Twin-Turbo V8 4.0L yang di tuning hingga dapat menyemburkan 550 hp.

Medical Car direduksi bobotnya dengan mengeluarkan interior part yang tidak perlu. Sebagai gantinya Bucket Seat Recaro untuk depan dan belakang dengan seat belt 5 titik.

Alan van der Merwe mantan juara F3 dan test driver BAR Honda F1 didaulat mengemudikan Medical Car, dengan membawa co-driver, FIA Medical Rescue coordinator, Dr. Ian Roberts dan satu orang dokter lokal.

Selain itu Medical Car membawa peralatan medis lengkap. Dalam setiap Balapan, Medical Car akan berada di Pit Lane exit dengan mesin stasioner.

Jika terjadi suatu kecelakaan, Medical Car tinggal di gas. Tujuannya satu; membawa para dokter ke lokasi kejadian dalam waktu sesingkat mungkin.

Mengemudikan mobil bongsor bertenaga ganas dengan penumpang dan isi penuh serta bercampur dengan mobil-mobil Formula 1 memang sangat menantang. Untuk itu dibutuhkan skillful driver seperti Alan.

Safety Car, Medical Car dan bahkan Zero Car sebenarnya bukan mobil balap.

Ketiga mobil tersebut adalah mobil biasa yang punya tugas penting di dalam setiap arena balap, yaitu memastikan keselamatan para pembalap dan orang-orang sekitarnya.

Mobil-mobil ini justru ingin mengingatkan bahwa para manusia tercepat di circuit, dengan Helmet, racing suit fireproof dan sistem pengaman pada mobil mereka pun pada akhirnya tidak lepas dari bantuan dan pertolongan orang lain.

Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Mengenal Safety Car, Medical Car, dan Zero Car di Arena Balap".

https://www.kompas.com/wiken/read/2022/01/22/063353781/apa-itu-safety-car-medical-car-dan-zero-car-di-arena-balap

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke