Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat Makan Kuaci, Salah Satunya Bisa Tingkatkan Kesehatan Jantung

Kompas.com - 05/05/2024, 10:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kuaci yang berasal dari biji bunga Matahari seringkali dijadikan camilan di waktu senggang.

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), kuaci ternyata mengandung chlorogenic acid (CGAs).

Senyawa tersebut merupakan kelas dari polifenol yang terbentuk dari esterifikasi dari cinnamic acid dengan quinic acid.

CGAs kerap dikaitkan dengan kandungan antioksidannya yang tinggi, memiliki efek hipolipidemik, hipoglikemi dan antidiabetik.

Baca juga: 5 Manfaat Kopi Tanpa Kafein yang Jarang Diketahui, Cocok untuk Penderita GERD

Manfaat kuaci

Ada beberapa manfaat yang dapat dirasakan tubuh ketika makan kuaci. Simak daftar selengkapnya berikut ini.

1. Meningkatkan kesehatan jantung

Dilansir dari Health Essentials, kuaci mengandung vitamin E yang tidak hanya melawan kanker, tapi juga mengurangi peradangan yang menjadi faktor risiko penyakit jantung.

Studi yang diterbitkan di National Library of Medicine menunjukkan, kuaci juga dapat menurunkan kolesterol jahat atau LDL, kolesterol total, dan trigliserida.

“Biji bunga matahari mengandung senyawa yang disebut fitosterol. Senyawa ini mencegah tubuh Anda menyerap kolesterol tambahan, sehingga menjadi cara lain untuk menjaga angka kolesterol Anda dalam kisaran yang sehat,” jelas ahli diet Gillian Culbertson, RD, LD.

Baca juga: Manfaat Daun Gatal Papua, Diklaim Ampuh Atasi Pegal dan Lelah

2. Melawan peradangan

Manfaat lain dari mengonsumsi kuaci adalah makanan ini mampu melawan peradangan yang berisiko menyebabkan beberapa penyakit serius.

Peradangan merupakan faktor risiko untuk alergi, radang sendi, kanker, penyakit kardiovaskular, stroke, dan diabetes.

Manfaat kuaci untuk mengurangi peradangan terungkap dalam penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Epidemiology.

Para peneliti membandingkan orang yang makan biji-bijian, termasuk kuaci, sebanyak lima kali atau lebih dalam seminggu dengan mereka yang tidak makan biji-bijian.

Hasil penelitian menunjukkan, orang yang mengonsumsi biji-bijian, termasuk kuaci, memiliki skor protein C-reaktif 32 persen lebih rendah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

3. Meningkatkan kesehatan tiroid

Tiroid berperan dalam beberapa fungsi dalam tubuh, seperti memelihara kesehatan tulang, pencernaan, metabolisme, fungsi jantung, dan pencernaan.

Mendapatkan asupan yodium dan selenium yang cukup sangat penting untuk kesehatan tiroid. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi kuaci.

Makanan tersebut mengandung 24 mikrogram selenium atau sekitar 35 persen dari kebutuhan tubuh dalam sehari.

Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Tebu untuk Tubuh, Apa Saja?

4. Memberikan nutrisi antikanker

Mencegah kanker dapat dilakukan dengan menjalankan gaya hidup sehat, seperti tidak merokok.

Selain itu, kanker juga dapat dicegah dengan mengonsumsi kuaci karena makanan ini merupakan sumber antioksidan yang kaya seperti vitamin E dan flavonoid.

"Antioksidan mencegah kerusakan akibat radikal bebas yang dapat menyebabkan perubahan kanker pada sel Anda," kata Culbertson.

Kuaci juga mengandung asam lemak tak jenuh ganda dan asam linoleat terkonjugasi (CLA) yang memiliki sifat antikanker.

Kuaci memiliki kandungan CLA yang tinggi dibandingkan dengan sebagian besar biji-bijian lainnya, seperti wijen, rami, dan kacang tanah.

Baca juga: 5 Manfaat Madu untuk Wajah yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Ampuh Atasi Jerawat

5. Mencegah kram otot

Kuaci juga mengandung magnesium dan asam pantotenat yang berguna untuk mencegah kram otot.

Culbertson mengatakan, jika seseorang kekurangan magnesium atau asam pantotenat dapat mengalami kram otot dan kejang.

"Namun, penting untuk dicatat bahwa kekurangan asam pantotenat sangat jarang terjadi dan biasanya hanya terjadi pada malnutrisi parah atau gangguan metabolisme yang diturunkan,” jelasnya.

Ia menerangkan, satu cangkir kuaci mengandung 1590 miligram magnesium dan setengah kilogram asam pantotenat.

“Itu adalah 37 persen dari kebutuhan magnesium harian dan 5 persen dari kebutuhan asam pantotenat harian Anda," tuturnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com