Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

Kompas.com - 30/04/2024, 18:16 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Pihaknya mendapati asap kawah dengan warna putih tebal yang teramati dengan ketinggian 200-1.000 meter dari puncak gunung tersebut.

Sebelum terjadi gempa, PVMBG mencatat erupsi dengan intensitas lemah dengan asap kawah setinggi 1.000 meter dari puncak Gunung Ruang pada Senin pukul 17.02 Wita.

Baca juga: Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok

Status Gunung Ruang dinaikkan

Hendra menjelaskan, ketika Gunung Ruang erupsi pada Selasa dini hari, muncul kolom erupsi berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal yang condong mengarah utara.

Kolom erupsi mencapai 2.000 meter di atas puncak sehingga tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari level III Siaga ke level IV Awas pada Senin pukul 01.30 WITA.

Erupsi berlanjut pada Selasa pukul 02.32 Wita yang diikuti dengan suara gemuruh, namun tinggi kolom erupsi tidak teramati karena kondisi gelap.

Hendra menuturkan, erupsi Gunung Ruang terus terjadi hingga pukul 04.30 Wita.

PVMBG juga melaporkan, terjadi hujan batu di Pos Gunung Api (PGA) Ruang di Pulau Tagulandang ketika Gunung Ruang meletus.

Baca juga: Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa

Berpotensi tsunami

Hendra mengatakan, PVMBG mengamati erupsi disertai aliran awan panas yang mencapai laut pada sektor timur laut dari Pulau Gunung Ruang pada Selasa pukul 08.35 Wita.

Kolom erupsi juga masih teramati dengan ketinggian sekitar 5.000 meter dari atas puncak dengan warna kelabu hingga tebal dan berintensitas tebal condong ke arah timur dan selatan.

Untuk saat ini, potensi bahaya akibat erupsi Gunung Ruang berupa awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik.

Namun, hal tersebut bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.

Hendra juga menerangkan, ada potensi tsunami setelah Gunung Ruang kembali meletus pada Selasa dini hari.

Ia meminta masyarakat di Pulau Tagulandang yang tinggal di dekat Gunung Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhnya tubuh gunung api ke dalam laut.

Selain itu, masyarakat setempat juga diminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, dan luruhan awan panas (surge).

Hendra meminta masyarakat dan pengunjung tidak memasuki radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

Ia juga merekomendasikan, masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang agar segera dievakuasi ke tempat aman karena wilayah mereka masuk radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif gunung tersebut.

Baca juga: Muncul Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang Saat Meletus, Ini Kata PVMBG

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com