Pihaknya mendapati asap kawah dengan warna putih tebal yang teramati dengan ketinggian 200-1.000 meter dari puncak gunung tersebut.
Sebelum terjadi gempa, PVMBG mencatat erupsi dengan intensitas lemah dengan asap kawah setinggi 1.000 meter dari puncak Gunung Ruang pada Senin pukul 17.02 Wita.
Baca juga: Imbas Gunung Ruang Kembali Erupsi, Bandara Sam Ratulangi Manado Ditutup Sementara hingga Besok
Hendra menjelaskan, ketika Gunung Ruang erupsi pada Selasa dini hari, muncul kolom erupsi berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal yang condong mengarah utara.
Kolom erupsi mencapai 2.000 meter di atas puncak sehingga tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari level III Siaga ke level IV Awas pada Senin pukul 01.30 WITA.
Erupsi berlanjut pada Selasa pukul 02.32 Wita yang diikuti dengan suara gemuruh, namun tinggi kolom erupsi tidak teramati karena kondisi gelap.
Hendra menuturkan, erupsi Gunung Ruang terus terjadi hingga pukul 04.30 Wita.
PVMBG juga melaporkan, terjadi hujan batu di Pos Gunung Api (PGA) Ruang di Pulau Tagulandang ketika Gunung Ruang meletus.
Baca juga: Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa
Hendra mengatakan, PVMBG mengamati erupsi disertai aliran awan panas yang mencapai laut pada sektor timur laut dari Pulau Gunung Ruang pada Selasa pukul 08.35 Wita.
Kolom erupsi juga masih teramati dengan ketinggian sekitar 5.000 meter dari atas puncak dengan warna kelabu hingga tebal dan berintensitas tebal condong ke arah timur dan selatan.
Untuk saat ini, potensi bahaya akibat erupsi Gunung Ruang berupa awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik.
Namun, hal tersebut bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.
Hendra juga menerangkan, ada potensi tsunami setelah Gunung Ruang kembali meletus pada Selasa dini hari.
Ia meminta masyarakat di Pulau Tagulandang yang tinggal di dekat Gunung Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhnya tubuh gunung api ke dalam laut.
Selain itu, masyarakat setempat juga diminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, dan luruhan awan panas (surge).
Hendra meminta masyarakat dan pengunjung tidak memasuki radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.
Ia juga merekomendasikan, masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang agar segera dievakuasi ke tempat aman karena wilayah mereka masuk radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif gunung tersebut.
Baca juga: Muncul Kilatan Petir di Puncak Gunung Ruang Saat Meletus, Ini Kata PVMBG
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.