Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penjelasan PVMBG soal Gunung Ruang Kembali Meletus, Bisa Picu Tsunami

KOMPAS.com - Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara kembali meletus pada Selasa (30/4/2024) pukul 01.15 Wita.

Letusan pada Selasa dini hari menjadi kali kedua setelah gunung setinggi 725 meter di atas permukaan laut tersebut mengalami erupsi pada Selasa (16/4/2024) pukul 21.45 Wita.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan, letusan Gunung Ruang pada Selasa pagi tidak terjadi secara tiba-tiba.

Sudah terjadi peningkatan jumlah gempa vulkanik secara eksponensial selama dua hari terakhir sebelum gunung tersebut kembali meletus.

Hendra menambahkan, sudah tidak terjadi erupsi gemuruh berdasarkan pemantauan tim PVMBG di lapangan pada Selasa pukul 10.00 Wita.

"Dibarengi mulai munculnya asap putih tebal sehingga status (Gunung Ruang) dinaikkan," ujar Hendra ketika dihubungi Kompas.com, Selasa.

Aktivitas vulkanik Gunung Ruang

Hendra menyampaikan, PVMBG telah melakukan pemantauan terhadap Gunung Ruang 22-30 April 2024.

Pemantauan PVMBG menunjukkan, pengamatan visual di gunung tersebut umumnya cerah, kabut, berawan hingga hujan, dan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur, selatan, dan barat.

Pascaerupsi paroksismal pada Rabu (17/4/2024), aktivitas erupsi Gunung Ruang mengalami penurunan.

Karena alasan itulah PVMBG menurunkan status Gunung Ruang dari level IV Awas menjadi level III Siaga pada Senin (22/4/2024) pukul 09.00 Wita.

Kemudian, pada Jumat (26/4/2024), tim dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), PVMBG, Badan Geologi, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memasang satu stasiun seismik (RAPS) di Pulau Ruang.

Perangkat tersebut berjarak kurang lebih dua kilometer dari puncak untuk memantau aktivitas vulkanik Gunung Ruang.

Setelahnya, PVMBG mencatat aktivitas kegempaan di Gunung Ruang pada Senin (29/4/2024) pukul 24.00 Wita melalui RAPS.

"15 kali gempa guguran, 237 kali gempa vulkanik dangkal, 425 kali gempa vulkanik dalam, 15 kali gempa tektonik lokal, dan enam kali gempa tektonik jauh," jelas Hendra.

Hasil pemantauan visual PVMBG pada Senin pukul 24.00 Wita menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Gunung Ruang masih tinggi.

Pihaknya mendapati asap kawah dengan warna putih tebal yang teramati dengan ketinggian 200-1.000 meter dari puncak gunung tersebut.

Sebelum terjadi gempa, PVMBG mencatat erupsi dengan intensitas lemah dengan asap kawah setinggi 1.000 meter dari puncak Gunung Ruang pada Senin pukul 17.02 Wita.

Status Gunung Ruang dinaikkan

Hendra menjelaskan, ketika Gunung Ruang erupsi pada Selasa dini hari, muncul kolom erupsi berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal yang condong mengarah utara.

Kolom erupsi mencapai 2.000 meter di atas puncak sehingga tingkat aktivitas Gunung Ruang dinaikkan dari level III Siaga ke level IV Awas pada Senin pukul 01.30 WITA.

Erupsi berlanjut pada Selasa pukul 02.32 Wita yang diikuti dengan suara gemuruh, namun tinggi kolom erupsi tidak teramati karena kondisi gelap.

Hendra menuturkan, erupsi Gunung Ruang terus terjadi hingga pukul 04.30 Wita.

PVMBG juga melaporkan, terjadi hujan batu di Pos Gunung Api (PGA) Ruang di Pulau Tagulandang ketika Gunung Ruang meletus.

Berpotensi tsunami

Hendra mengatakan, PVMBG mengamati erupsi disertai aliran awan panas yang mencapai laut pada sektor timur laut dari Pulau Gunung Ruang pada Selasa pukul 08.35 Wita.

Kolom erupsi juga masih teramati dengan ketinggian sekitar 5.000 meter dari atas puncak dengan warna kelabu hingga tebal dan berintensitas tebal condong ke arah timur dan selatan.

Untuk saat ini, potensi bahaya akibat erupsi Gunung Ruang berupa awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik.

Namun, hal tersebut bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.

Hendra juga menerangkan, ada potensi tsunami setelah Gunung Ruang kembali meletus pada Selasa dini hari.

Ia meminta masyarakat di Pulau Tagulandang yang tinggal di dekat Gunung Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami akibat material erupsi yang masuk ke laut atau runtuhnya tubuh gunung api ke dalam laut.

Selain itu, masyarakat setempat juga diminta mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, dan luruhan awan panas (surge).

Hendra meminta masyarakat dan pengunjung tidak memasuki radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif Gunung Ruang.

Ia juga merekomendasikan, masyarakat yang bermukim di Pulau Tagulandang agar segera dievakuasi ke tempat aman karena wilayah mereka masuk radius tujuh kilometer dari pusat kawah aktif gunung tersebut.

https://www.kompas.com/tren/read/2024/04/30/181600565/penjelasan-pvmbg-soal-gunung-ruang-kembali-meletus-bisa-picu-tsunami

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke