Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Perempuan Memaksa Minta Sedekah ke Warga di Sukabumi, Ini Kata Sosiolog

Kompas.com - 24/04/2024, 11:30 WIB
Aditya Priyatna Darmawan,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video menampilkan seorang perempuan meminta-minta dengan cara memaksa, viral di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @esapperdana pada Sabtu (20/4/2024). Dalam video, tampak seorang perempuan yang sedang meminta-minta cekcok dengan sejumlah orang.

Pengunggah sekaligus perekam video tersebut yang bernama Esa Putera Perdana (26) mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Sabtu (20/4/2024) sekitar pukul 09.30 WIB di depan rumahnya yang beralamat di RT 001 RW 011 Perumahan Cibeureum Permai 1, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Esa mengungkapkan, perempuan itu mendatangi rumahnya untuk meminta-minta dan diberi uang oleh orang tuanya sebesar Rp 5.000.

Perempuan tersebut kemudian menerima dan kembali meminta uang ke rumah sebelah Esa. Tetapi, sang pemilik rumah merasa terganggu, akhirnya terjadilah cekcok.

Adu mulut itu kemudian memancing perhatian warga sekitar sehingga berdatangan ke lokasi kejadian.

“Setelah beberapa warga mendatangi lokasi, kebetulan Pak RT dan Pak RW datang untuk memediasi,” ungkap Esa dikutip dari Kompas.com, Senin (22/4/2024).

Baca juga: Ramai soal Perempuan Paksa Minta Uang di Kompleks Perumahan Sukabumi, Begini Cerita Warga

Menurut Esa, warga juga sempat ingin menengahi permasalahan antara perempuan tersebut dengan tetangga Esa.

Namun, karena perempuan tersebut justru menuduh dan dinilai tidak memiliki etika yang baik, warga sekitar menjadi mengurungkan niatnya.

Dia bahkan justru menuduh warga yang datang sebagai musuh karena tidak memberi uang dan marah-marah.

Ketika warga setempat menanyakan identikan dengan memperlihatkan kartu tanda penduduk (KTP), namun tidak diberikan.

Meskipun demikian, warga mengaku tidak terpancing emosi dan dapat berbicara baik-baik dengan perempuan tersebut walaupun mendapat respons negatif.

“Dari warga RT 001 RW 011 memutuskan untuk tidak melaporkan ibu tersebut lebih lanjut ke Dinas Sosial maupun Satpol PP Kota Sukabumi,” tuturnya.

Baca juga: Video Viral Pengemis Lansia di Kulonprogo Pukul Mobil yang Tak Beri Uang, Aksinya Disebut Bukan yang Pertama

Pendapat sosiolog

Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Ida Ruwaida menilai, perilaku ibu-ibu tersebut dipengaruhi oleh karakter dia sendiri.

“Saya menduga lebih karena faktor karakter si ibu yang mungkin sudah jalan sekian jauh, panas-panas, banyak rumah diketuk tapi tak banyak orang memberikan. Si ibu mungkin jadi ‘baper’,” ujar Ida saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Selain karakter ibu itu sendiri, perilaku tersebut juga muncul dengan ciri-ciri masyarakat perkotaan yang cenderung tidak mudah percaya terhadap orang asing.

Terlebih, perilaku itu muncul karena situasi rumah yang perempuan itu datangi berada di perumahan dengan biasanya tertutup oleh pagar.

Tak hanya itu, perempuan itu bisa saja dipengaruhi oleh faktor ekonomi keluarga yang memaksanya untuk mencari nafkah dengan cara meminta-minta.

“Perempuan seringkali berposisi lemah dan tak berdaya, bersedia ‘pasang badan’ demi kebutuhan keluarga karena merasa bertanggung jawab atas kelangsungan keluarga,” tuturnya.

Menurut Ida, permasalahan tersebut sebaiknya segera ditindak oleh pemangku kebijakan seperti RT atau RW secara tegas jika terjadi secara berulang dan semakin meresahkan.

Jika masalah itu terjadi di lingkungan lain, terutama ruang publik seperti perkantoran atau pasar, satuan polisi pamong praja (satpol PP), polisi, atau dinas sosial (dinsos) wilayah setempat segera untuk menindaklanjutinya segera.

Baca juga: Viral, Video Pengemis Pura-pura Buta di Jalan Siliwangi Bandung, Dinsos Langsung Bergerak

Halaman:

Terkini Lainnya

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

7 Potensi Manfaat Buah Gandaria, Apa Saja?

Tren
Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Dortmund Panen Kecaman setelah Disponsori Rheinmetall, Pemasok Senjata Perang Israel dan Ukraina

Tren
Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Murid di Malaysia Jadi Difabel setelah Dijemur 3 Jam di Lapangan, Keluarga Tuntut Sekolah

Tren
Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Sosok Calvin Verdonk, Pemain Naturalisasi yang Diproyeksi Ikut Laga Indonesia Vs Tanzania

Tren
Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Awal Kemarau, Sebagian Besar Wilayah Masih Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang, Mana Saja?

Tren
Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Mengenal Gerakan Blockout 2024 dan Pengaruhnya pada Palestina

Tren
Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com