3. Guotie (China): 4,7 bintang
Goutie secara harfiah berarti pot stick atau "menempel di panci". Namanya membuat pangsit ini dijuluki potsticker atau "stiker panci", terutama di Amerika Utara.
Guotie termasuk jenis jaozi atau pangsit asal China Utara berisi daging dan sayuran cincang yang dibungkus lembaran tepung terigu. Makanan ini memiliki tekstur renyah pada bagian bawah, sementara isiannya lembut karena dikukus.
4. Pempek (Palembang, Indonesia): 4,7 bintang
Pempek merupakan makanan asal Palembang, Sumatra Selatan. Diyakini, makanan ini berasal dari kreasi warga yang bosan makan ikan goreng atau bakar.
Pempek terbuat dari daging ikan giling dan tapioka yang digoreng dalam bentuk bulat atau persegi panjang. Makanan ini lalu dipotong seukuran satu gigitan dan diberi kuah cuka.
5. Taco (Meksiko): 4,6 bintang
Taco adalah hidangan nasional Meksiko yang berasal dari kawasan tambang perak pada abad ke-18. Kata "taco" mengacu pada bubuk mesiu bernama tacos de minero atau taco penambang yang dibungkus selembar kertas dan dimasukkan batu untuk menggali bahan tambang.
Taco pada dasarnya merupakan makanan yang dimakan dengan tortilla lembut. Isian taco bisa beraneka ragam, termasuk daging saus diberi salsa, bawang bombai, guacamole, dan irisan jeruk nipis.
Baca juga: Dumpling Terbaik di Dunia 2024, Nomor 1 dari Indonesia
Selain siomai dan pempek, terdapat sembilan makanan khas Indonesia lain yang masuk daftar Top 100 Street Food in The World menurut Taste Atlas. Berikut rinciannya.
1. Siomai: 4,8 bintang
Siomai menjadi makanan kaki lima terbaik Taste Atlas periode 2024.
2. Pempek: 4,7 bintang
Makanan khas Palembang ini menempati ranking keempat jajanan kaki lima terbaik 2024.
3. Batagor: 4,6 bintang