Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus dan Rekam Jejak Daud Kim, YouTuber yang Klaim Mau Bangun Masjid di Korea

Kompas.com - 21/04/2024, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Penentangan dari penduduk Korea non-muslim di sekitar lokasi juga merupakan potensi masalah lainnya.

Baca juga: Pemerintah Korea Selatan Minta Warga Tak Makan Tusuk Gigi Goreng

Penggalangan dana pribadi bersifat ilegal

Bukan hanya itu, penggalangan dana yang dibuka oleh Daud Kim juga menuai kontroversi di kalangan muslim di Korea.

Dilansir dari Koreaboo, Farah Lee, seorang pemengaruh (influencer) Malaysia yang tinggal di Korea selama beberapa tahun, menjelaskan alasan penggalangan dana untuk masjid di sana tidak mungkin dilakukan.

Salah satu alasannya, menggalang donasi melalui rekening pribadi menurut hukum Korea adalah ilegal, dan mendapatkan uang kembali jika terjadi penipuan akan sangat sulit.

Terpisah, pemengaruh Korea, Ayana Jihye Moon, juga mendesak untuk tidak berdonasi ke akun pribadi.

Baca juga: Kisah Yu-sol, Kepala Desa Termuda di Desa Penuh Lansia di Korsel

Dia menyarankan, Muslim yang ingin berdonasi hanya menyumbangkannya melalui organisasi yang terdaftar secara resmi, seperti Federasi Muslim Korea (KMF).

Sementara itu, seorang informan, pelajar asal Pakistan yang menjalankan komunitas muslim di Korea, mengaku menerima usulan Daud Kim untuk menggalang sumbangan.

"Saya akan menggalang dana dan memberikannya kepada Anda, jadi mari kita bangun masjid," kata dia, dikutip dari JTBC.

Oleh karena itu, keluarga, kerabat, dan kenalan di negara asalnya dimobilisasi untuk menyumbang ke rekening pribadi Daud Kim.

Baca juga: Daftar Negara yang Melarang Konsumsi Daging Anjing, Terbaru Korea Selatan

Tidak ada transparansi laporan dana terkumpul

Sayangnya, seiring berjalannya waktu, tidak ada kabar terkait dana yang dikumpulkan di rekening YouTuber tersebut.

Saat informan menanyakan hal ini kepada Daud, dia hanya mengatakan situasinya tidak baik dan telah menerima 2 juta won (Rp 23,5 juta), serta akan mengembalikan jumlah tersebut.

Namun, Daud Kim sebelumnya mengumumkan melalui video YouTube bahwa 50.000 dollar AS atau sekitar Rp 810 juta (kurs Rp 16.218 per dollar AS) telah terkumpul.

"Saya belum pernah menerima konfirmasi apa pun mengenai perincian sponsorship. Prosesnya tidak jelas," ujar informan.

Menanggapi, Daud Kim mengatakan bahwa dia akan segera mengungkapkan perincian dukungan finansial yang telah masuk.

Di sisi lain, Federasi Muslim Korea dalam pernyataan resmi menegaskan tidak mengizinkan kegiatan penggalangan dana yang dilakukan Daud Kim.

Halaman:

Terkini Lainnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Minum Apa Biar Tekanan Darah Tinggi Turun? Berikut 5 Daftarnya

Tren
Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Bagaimana Cara Menurunkan Berat Badan dengan Minum Kopi? Simak 4 Tips Berikut

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 9-10 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 8-9 Juni | Perjalanan Kasus Akseyna UI

Tren
23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

23 Kata Tertua di Dunia yang Sudah Berusia 15.000 Tahun, Beberapa Masih Digunakan hingga Kini

Tren
5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

5 Destinasi Wisata Dunia Khusus Pria, Wanita Dilarang Masuk

Tren
5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

5 Teleskop Terbesar di Dunia, Ada yang Diameternya Mencapai 500 Meter

Tren
11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

11 Tanda Seseorang Mengalami Demensia, Salah Satunya Melupakan Nama Teman Dekat

Tren
Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: 'Track Record' Baik

Ramai soal Menantu Anwar Usman Ditunjuk Jadi Direktur Pemasaran dan Operasi PT Patra Logistik, Pertamina: "Track Record" Baik

Tren
Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Pertama Kali di Dunia, Hiu Macan Muntahkan Ekidna, Mamalia Berduri Mirip Landak

Tren
Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Ramai soal Besaran Iuran BPJS Kesehatan Akan Disesuaikan dengan Gaji per Juli, Ini Faktanya

Tren
Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Peneliti: Virus Covid-19 Dapat Bertahan dalam Sperma Selama Berbulan-bulan sejak Terinfeksi

Tren
Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Benarkah Air Tebu Akan Basi 15 Menit Setelah Diperas? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Apakah BPJS Kesehatan Menanggung Biaya Pengobatan dan Cabut Gigi Bungsu?

Tren
Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Apa Itu Pupuk Kompos? Berikut Manfaatnya bagi Tanah dan Tanaman

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com