Hingga saat ini, terang Hendra, pihaknya masih menetapkan status Gunung Semeru berada di Level III atau Siaga.
"Masyarakat, pengunjung, wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang (Sungai) Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi),” tutur Hendra.
Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan.
Pasalnya, dikhawatirkan dapat berpotensi dilanda awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
“Masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar),’ ujar Hendra.
Selain Besuk Kobokan, pihaknya juga mengimbau untuk mewaspadai sungai dan lembah lain yang berhulu dari puncak Gunung Semeru, seperti Besuk Bang, Besuk Sat, Besuk Kembar, dan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Baca juga: Erupsi Gunung Ruang pada 1871 Picu Tsunami Setinggi 25 Meter dan Renggut Ratusan Nyawa
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.