KOMPAS.com - Buang air besar atau BAB adalah salah satu kegiatan yang berkitan dengan reaksi biologis tubuh.
Rasa ingin BAB muncul ketika tubuh secara alami akan membuang kotoran sisa pencernaan dan metabolisme yang tidak dibutuhkan.
Kotoran tersebut harus segera dikeluarkan jika seseorang sudah merasakan dorongan untuk BAB.
Karena itu, sering manahan BAB justru bisa berdampak buruk bagi tubuh.
Lantas, apa saja bahaya menahan BAB?
Baca juga: Ramai soal Mariko Aoki, Fenomena Mendadak Ingin BAB di Toko Buku, Ini Penjelasan Dokter
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut setidaknya ada delapan bahaya sering menahan BAB:
Seseorang yang menghindari buang air besar dapat menyebabkan ia mengalami sembelit, dilansir dari Medical News Today.
Pasalnya, usus bagian bawah menyerap air dari tinja yang menumpuk di anus atau rektum, sehingga feses akan lebih sulit dikeluarkan karena menjadi keras.
Menahan untuk membuang air besar juga dapat menyebabkan inkontinensia tinja atau ketidakmampuan mengontrol BAB.
Saat seseorang menahan tinja, akan terjadi distensi atau peregangan pada rektum. Hal ini dapat berpotensi hilangnya sensasi di dalam rektum yang disebut hiposensitivitas rektal.
Baca juga: Ramai Video soal Bayi Baru Lahir tapi Belum BAB, Dokter Sebut Kelainan Hirschsprung
Komplikasi lain jika seseorang sering menahan buang air besar adalah impaksi tinja.
Impaksi tinja adalah kondisi ketika feses yang mengeras dan mengering tersangkut dalam rektum atau usus besar.
Hal tersebut kemudian menyebabkan seseorang dapat sama sekali tidak bisa mengeluarkan kotoran hasil metabolisme tubuh.
Menahan BAB juga bisa menyebabkan masalah pada saluran pencernaan yang bernama perforasi gastrointestinal.
Perforasi gastrointestinal adalah kondisi ketika terdapat lubang di dinding saluran pencernaan karena dorongan dari tinja.
Baca juga: Mengapa Susah BAB Saat Jauh dari Rumah? Ini Sebab dan Cara Pencegahannya