Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Peringatan Iran jika Israel dan AS Lakukan Serangan Balasan

Kompas.com - 15/04/2024, 10:05 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Iran memberikan peringatan akan menyerang dengan kekuatan lebih besar, jika Israel atau Amerika Serikat (AS) membalas serangan pada Sabtu (13/4/2024) malam.

Sebelumnya Iran menyerang Israel dengan menggunakan lebih dari 300 drone dan rudal.

Serangan ini juga menjadi serangan langsung pertama Iran terhadap Israel dalam konflik berkepanjangan di Timur-Tengah.

“Respon kami akan jauh lebih besar dibandingkan aksi militer malam ini jika Israel membalas terhadap Iran,” kata kepala staf angkatan bersenjata Iran, Mayjen Mohammad Bagheri, dilansir dari The Guardian.

Pihaknya juga telah memperingatkan AS bahwa dukungan apapun terhadap pembalasan Israel akan mengakibatkan pangkalan-pangkalan AS menjadi sasaran.

Baca juga: Yordania, Lebanon, dan Irak Buka Kembali Wilayah Udara Usai Serangan Iran ke Israel

Alasan Iran serang Israel 

Iran mengungkapkan, serangan tersebut dilakukan sebagai bentuk serangan balasan atas aksi penyerangan terhadap konsulat Iran di Damaskus pada Senin (1/4/2024) sekitar pukul 17.00 waktu setempat.

Pada saat itu, pesawat tempur Israel menyasar gedung Konsulat Iran yang berada di Distrik Mezzeh barat, Damaskus, dari arah Dataran Tinggi Golan.

Misil Israel itu menghancurkan gedung dan menewaskan seorang jenderal penting di Garda Revolusi Iran (IRGC) Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan beberapa perwira lainnya.

Akibat serangan tersebut, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas aksi tersebut.

Di sisi lain, para pejabat Iran juga mengatakan bahwa negara-negara tetangganya telah diberitahu beberapa hari sebelum serangan udara terhadap Israel diluncurkan.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian mengungkapkan, Iran telah menginformasikan kepada AS bahwa serangannya terhadap Israel akan bersifat "terbatas" dan untuk mempertahankan diri.

Baca juga: Merunut Hubungan Iran dan Israel, Dulu Kawan, Kini Menjadi Lawan

Serangan Iran diklaim berhasil dicegat Israel

Sementara itu, Israel dengan bantuan sekutu, termasuk AS, Inggris, dan Yordania, mengklaim telah berhasil mencegat 99 persen serangan drone dan rudal yang diluncurkan Iran pada Sabtu malam.

Perdana Menteri Inggris, Rishi Sunak, mengonfirmasi bahwa jet-jet RAF telah menembak jatuh pesawat tak berawak Iran yang terlibat dalam serangan tersebut.

"Saya dapat mengonfirmasi bahwa pesawat-pesawat kami memang menembak jatuh sejumlah pesawat tanpa awak milik Iran," kata Sunak.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan, ada lebih dari 350 rudal diluncurkan selama serangan dari Iran, Lebanon, Suriah, dan Yaman, dan menyebut tingkat pencegatan itu sebagai "keberhasilan strategis yang signifikan".

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mencegat serangan Iran tersebut.

"Kami mencegat, kami memukul mundur, bersama-sama kami akan menang," tulis di akun media sosial X (Twitter) Netanyahu.

Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan Iran berhasil digagalkan.

Selain itu, ia mengatakan bahwa tidak ada drone atau rudal jelajah yang masuk ke wilayah Israel dan hanya beberapa rudal balistik yang mencapai negara itu.

Baca juga: Serangan Iran ke Israel Disebut Hanya Ingin Tepati Janji Pembalasan, Jauh dari Potensi Perang Dunia Ketiga

Halaman:

Terkini Lainnya

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com