Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Ungkap Pembentukan Samudra Keenam, Memecah Afrika Jadi Dua Bagian

Kompas.com - 06/04/2024, 20:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pergerakan lempeng tektonik merupakan proses geologi yang telah membentuk permukaan Bumi selama jutaan tahun.

Lempengan batu yang sangat besar dan kaku ini terus bergerak didorong oleh gaya yang dihasilkan jauh di dalam Bumi.

Pergerakan ini akan mengubah permukaan Bumi, termasuk bentuk daratan dan kelahiran samudra baru.

Saat ini, planet Bumi ditutupi oleh 71 persen air yang mencakup lima samudra, yakni Pasifik, Atlantik, Hindia, Selatan, dan Arktik.

Namun, di masa mendatang, jumlah samudra di Bumi mungkin akan bertambah seiring terpisahnya Benua Afrika.

Baca juga: Samudra Selatan Memiliki Udara Terbersih di Bumi, Ini Penyebabnya


Pembentukan samudra keenam di Bumi

Dilansir dari Times of India, Selasa (19/3/2024), para ahli geologi menemukan, Afrika dengan bentang alamnya yang kaya dan beragam sedang mengalami fenomena langka yang dapat mengarah pada terbentuknya samudra keenam.

Proses geologi ini terjadi di wilayah Afar yang terletak di kawasan Tanduk Afrika, sebuah semenanjung di Afrika Timur yang menonjol ke Laut Arabia.

Wilayah Afar adalah depresi geologi (daerah berbentuk cekung) tempat tiga lempeng tektonik, meliputi lempeng Nubia, Somalia, dan Arab saling bertemu.

Daerah tersebut merupakan bagian dari sistem Retakan Afrika Timur atau East African Rift (EAR), yang membentang dari Afar hingga Afrika bagian timur.

Peretakan bagian benua ini disebabkan lempeng tektonik yang perlahan menjauh, sebuah fenomena yang berlangsung selama jutaan tahun.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Samudra di Perut Bumi, Tiga Kali Lipat Lebih Besar dari Lautan Biasa

Baru disadari pada 2005

Pada 2005, sebuah peristiwa penting membawa proses yang sangat lambat ini menjadi perhatian ilmuwan dunia.

Kala itu, dilansir dari laman NDTV, Rabu (3/4/2024), retakan sepanjang 35 mil atau sekitar 56 kilometer terpampang di gurun Ethiopia.

Retakan tersebut merupakan hasil dari lempeng Somalia di timur dan lempeng Nubia di barat. Kedua lempeng tektonik ini tercatat saling menjauh, sehingga menyebabkan retakan semakin dalam.

Jerusalem Post menuliskan, fenomena serupa turut diamati jutaan tahun lalu ketika Amerika Selatan dan Afrika terbagi menjadi dua benua berbeda.

Para ahli mengatakan, negara-negara Afrika yang saat ini terkurung daratan, seperti Ethiopia dan Uganda, mungkin akan memiliki lautan di masa depan.

Halaman:

Terkini Lainnya

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

NASA Perbaiki Chip Pesawat Antariksa Voyager 1, Berjarak 24 Miliar Kilometer dari Bumi

Tren
Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Profil Brigjen Aulia Dwi Nasrullah, Disebut-sebut Jenderal Bintang 1 Termuda, Usia 46 Tahun

Tren
Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Jokowi Teken UU DKJ, Kapan Status Jakarta sebagai Ibu Kota Berakhir?

Tren
Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Ini Daftar Gaji PPS, PPK, KPPS, dan Pantarlih Pilkada 2024

Tren
Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Pengakuan Ibu yang Paksa Minta Sedekah, 14 Tahun di Jalanan dan Punya 5 Anak

Tren
Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Jadi Tersangka Korupsi, Ini Alasan Pendiri Sriwijaya Air Belum Ditahan

Tren
Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Daftar Lokasi Nobar Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024

Tren
Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Bolehkah Penderita Diabetes Minum Air Tebu? Ini Kata Ahli Gizi UGM

Tren
Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Bandara di Jepang Catat Nol Kasus Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun, Terbaik di Dunia

Tren
La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

La Nina Berpotensi Tingkatkan Curah Hujan di Indonesia, Kapan Terjadi?

Tren
Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Kasus yang Bikin Bea Cukai Disorot: Sepatu Impor hingga Alat Bantu SLB

Tren
Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Biaya Kuliah Universitas Negeri Malang 2024/2025 Program Sarjana

Tren
Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Hari Pendidikan Nasional 2024: Tema, Logo, dan Panduan Upacara

Tren
Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Beredar Kabar Tagihan UKT PGSD UNS Capai Rp 44 Juta, Ini Penjelasan Kampus

Tren
Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Semifinal Indonesia Vs Uzbekistan Piala Asia U23 2024 Hari Ini, Pukul Berapa?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com