Kendati demikian, kata Allison, orang-orang yang mengalami gejala-gejala mengganggu ini setelah minum kopi bisa saja mengalaminya meski sudah ada makanan di perutnya.
Baca juga: Studi: Pakai Gula atau Tanpa Gula, Kopi Bermanfaat Memperpanjang Umur
Meski begitu, keasaman kopi bisa menjadi masalah bagi sebagian orang. Sebab, kopi memiliki pH sekitar lima dan perut sebenarnya memiliki pH empat.
"Jika seseorang minum kopi saat perut kosong, hal itu bisa membuat perutnya semakin asam. Hal ini mungkin menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama bagi mereka yang menderita esofagitis," jelas Allison.
Allison mengatakan, memasukkan makanan ke dalam perut sebelum minum kopi akan sedikit menghilangkan masalah keasaman atau pH.
Meskipun kopi dapat menyebabkan nyeri ringan atau gangguan gastrointestinal bagi orang-orang tertentu, secara umum, meminum secangkir kopi tidak berbahaya.
Meta-analisis tahun 2014 tidak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi kopi dan penyakit gastroesophageal reflux (GERD), yang menyebabkan refluks asam yang berlangsung lama atau kronis.
Para ahli menyepakati, bila seseorang memang mengalami naiknya asam lambung, sakit perut, atau gejala lainnya saat minum kopi dalam keadaan perut kosong, maka makan terlebih dahulu tidak ada salahnya.
Namun jika seseorang tidak punya waktu untuk sarapan sebelum minum kopi di pagi hari, ada beberapa perubahan kecil lainnya yang dapat mengurangi risiko efek samping yang tidak diinginkan.
Yaitu dengan menambahkan susu atau krimer ke dalam kopi mereka untuk mengurangi derajat keasamannya.
Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Kopi dengan Tambahan Gula Setiap Hari?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.