Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Efek Samping Daun Kelor, Apa Kata Dokter?

Kompas.com - 05/04/2024, 14:30 WIB
Diva Lufiana Putri,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

Daun kelor segar aman untuk ibu hamil

Inggrid menjelaskan, ibu hamil yang mengonsumsi sayur daun kelor dari kelor segar tentu tidak akan mengalami kontraksi.

Demikian pula jika mengonsumsi simplisia untuk dicampurkan ke dalam makanan lain, seperti bubur, jus, atau smoothies.

"Itu (mencampur bubuk daun kelor) tidak banyak paling maksimal dua sendok teh sekali makan, juga tidak akan menimbulkan kontraksi pada ibu hamil," terangnya.

Namun, hasil berbeda mungkin terjadi jika ibu hamil mengonsumsi bagian kelor lain, seperti akar, kulit akar, atau bijinya.

Inggrid menyampaikan, bagian-bagian tersebut dapat menimbulkan kontraksi, yang berpotensi membahayakan ibu hamil.

"Jadi tidak bisa disebutkan oh ini efek samping dari konsumsi kelor. Harus jelas dulu yang dikonsumsi kelor bagian apa," kata dia.

Efek samping serupa juga mungkin terjadi jika menggunakan ekstrak daun kelor dalam bentuk kapsul.

Menurut Inggrid, masyarakat perlu memperhatikan apakah daun kelor yang dimakan dalam bentuk segar, bubuk, atau kapsul.

Baca juga: Banyak Ditemukan di Pinggir Jalan, Ini 10 Manfaat Daun Kelor

Interaksi daun kelor dan obat

Terkait interaksinya dengan obat hipertensi dan tiroid, Inggrid menjelaskan, tidak akan memicu efek samping jika yang dimakan daun kelor segar atau bubuk kering.

"Yang memang perlu lebih dipertimbangkan adalah ketika ekstrak dalam bentuk kapsul yang dikonsumsi berbarengan dengan obat hipertensi," ujarnya.

Kendati demikian, pasien umumnya bisa tetap mengonsumsi dengan memberikan jeda minum sekitar satu jam.

Pasien juga perlu memantau kondisi tekanan darah agar tidak turun drastis karena ekstrak daun kelor bermanfaat membantu menurunkan tensi.

"Ada efek penurunan tekanan darah dari obat dan daun kelor," ungkap Inggrid.

Dia mengungkapkan, ada banyak aspek yang harus diperhatikan terkait efek samping daun kelor yang tidak dapat hanya disampaikan melalui edukasi singkat di TikTok.

"Jadi harus diperhatikan juga ini kelor digunakan sebagai pangan saja atau sebagai obat. Itu juga nanti akan beda lagi efek sampingnya," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Kata 'Duit' Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Kata "Duit" Disebut Berasal dari Belanda dan Tertulis di Koin VOC, Ini Asal-usulnya

Tren
Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Juru Bahasa Isyarat Saat Konpers Pegi Tersangka Pembunuhan Vina Disebut Palsu, Ini Kata SLBN Cicendo Bandung

Tren
Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Viral, Video TNI Tendang Warga di Deli Serdang, Ini Kata Kapendam

Tren
Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tips Memelihara Anjing untuk Pemula, Ini Beberapa Hal yang Perlu Anda Lakukan

Tren
Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Berlaku mulai 1 Juni 2024, Ini Cara Beli Elpiji 3 Kg Menggunakan KTP

Tren
Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Inilah Alasan Harga BBM dan Tarif Listrik Juni Masih Sama dengan Mei 2024

Tren
Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Hiu Paus Gorontalo Menghilang karena Takut Orca, Apakah Akan Kembali?

Tren
Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Resmi, Jadwal dan Tarif LRT Jabodebek Selama Juni 2024

Tren
Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Teh Bunga Telang untuk Menurunkan Berat Badan, Berapa Takaran Per Hari?

Tren
Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Sempat Menjadi Satu Kesatuan, Mengapa Korea Pecah Menjadi Dua Negara?

Tren
Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Ini Harga BBM, Elpiji, dan Tarif Listrik yang Berlaku mulai 1 Juni 2024

Tren
Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Cara Cek Saldo Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan lewat Aplikasi Jamsostek Mobile

Tren
Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Juni 2024

Tren
4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

4 Jenis Ikan Tinggi Histamin, Waspadai Potensi Keracunan Makanan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com