Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Mulut Saat Puasa Tanda Tubuh Tengah Bakar Lemak, Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 20/03/2024, 11:00 WIB
Diva Lufiana Putri,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bau mulut kerap menyerang umat islam yang tengah menjalani puasa wajib di bulan Ramadhan.

Penyebab bau mulut beragam, salah satunya karena tak ada makanan maupun minuman masuk selama belasan jam.

Dosen dan ahli gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada (UGM) Toto Sudargo mengatakan, makanan terutama karbohidrat yang dikonsumsi akan diubah menjadi energi oleh tubuh.

Saat berpuasa dan tidak ada asupan karbohidrat, tubuh akan menggunakan glikogen, cadangan energi yang disimpan di hati dan otot.

"Seandainya suatu saat kekurangan karbohidrat yang ada, maka tubuh akan menggunakan glikogen, cadangan karbohidrat yang ada dalam tubuh akan dibakar," ujarnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi


Bau mulut saat puasa tanda tubuh mulai bakar lemak

Toto menjelaskan, jika simpanan glikogen telah habis digunakan sebagai energi, tubuh selanjutnya akan membakar cadangan lemak untuk diubah menjadi sumber energi.

Pembakaran lemak tersebut melibatkan pelepasan keton, senyawa yang menghasilkan bau kurang sedap.

"Lemak dibakar oleh tubuh menjadi keringat dan energi itu mengeluarkan benda yang namanya keton, itu berbau," ucap Toto.

"Makanya kalau andai kata pas puasa ada bau mulut, sesungguhnya (tanda) glikogen kita sudah habis, sehingga kita membakar lemak," lanjutnya.

Keton merupakan bahan asam yang diproduksi tubuh saat memecah lemak menjadi energi agar bisa berfungsi secara optimal.

Selain itu, tubuh juga melepaskan lebih banyak keton saat mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan.

Menurut Toto, aroma tidak menyenangkan dari keton tersebut biasanya dikeluarkan dari tubuh melalui napas.

"Jadi bukan karena mulutnya yang bau, enggak, itu sangat wajar karena ada keton yang berasal dari lemak yang dibakar menghasilkan energi," kata Toto.

Baca juga: Hukum Sikat Gigi Pakai Odol, Apakah Bisa Membatalkan Puasa?

Tips menurunkan berat badan saat puasa

Ilustrasi menimbang berat badan. Tips diet selama puasa Ramadhan.FREEPIK/RAWPIXEL.COM Ilustrasi menimbang berat badan. Tips diet selama puasa Ramadhan.

Sementara itu, pembakaran lemak dalam tubuh identik dengan penurunan berat badan. Oleh karenanya, puasa juga bisa menjadi salah satu cara untuk menurunkan berat badan.

Dokter spesialis gizi klinik dan Wakil Ketua Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) Gaga Irawan Nugraha mengatakan, terdapat sejumlah tips agar berat badan bisa turun selama puasa Ramadhan.

Dilansir dari Antara, Jumat (1/3/2024), berikut tips yang bisa dipraktikkan:

1. Berbuka dengan buah

Gaga mengungkapkan, salah satu cara menurunkan berat badan saat berpuasa adalah berbuka dengan buah-buahan berair.

Setelah shalat maghrib, barulah dilanjut dengan menyantap makanan utama atau makanan berat, seperti nasi dan lauk-pauknya.

"Makan buah berair sebagai pembuka, lalu minum air dulu, shalat maghrib dulu, baru makan nasi lengkap," kata Gaga di Jakarta, Jumat (1/3/2024).

2. Konsumsi gizi seimbang

Pastikan makanan tidak hanya terdiri dari karbohidrat seperti nasi, tetapi juga dilengkapi lauk berprotein hewani maupun nabati, serta sayur bervitamin.

Bagi anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan, serta ibu hamil dan menyusui, dianjurkan mengonsumsi makanan tambahan sebelum dan sesudah shalat tarawih untuk menambah nutrisi.

Baca juga: Cara Mengatasi Bau Mulut Saat Puasa Menurut Dokter Gigi

3. Sahur dengan makanan bergizi

Setelah menyantap makanan besar waktu berbuka, cobalah untuk berhenti makan hingga waktu sahur tiba.

Ketika sahur, jangan lupa untuk mengonsumsi makanan lengkap dan bergizi, termasuk buah dengan porsi 2-3 ons, kira-kira satu apel atau jeruk berukuran besar.

"Begitu sahur, makan nasi lengkap lagi. Setelah itu buah yang berair lagi. Setelah itu boleh tambahan lain, misalnya susu boleh, madu satu sendok juga boleh untuk cadangan fruktosa yang disuplai sebagai glikogen di otot, itu menjaga agar puasa kita tetap segar," ujar Gaga.

4. Minum air cukup

Tidak hanya makanan, penting juga memperhatikan kecukupan asupan air putih agar tubuh tidak dehidrasi.

Guna memudahkan, Muslim bisa membagi waktu minum air putih saat sahur dan berbuka. Misalnya, minum tiga hingga empat gelas saat sahur, kemudian empat sampai lima gelas saat berbuka.

"Jadi, total delapan sampai sepuluh gelas, berarti sekitar dua liter," ucap Gaga.

5. Olahraga teratur

Meskipun berpuasa, rutinitas olahraga tetap harus dilanjutkan karena tubuh perlu terus bergerak untuk memecah lemak.

Umat Islam bisa menyelipkan aktivitas fisik di sela kegiatan, seperti berjalan kaki saat menuju tempat belanja bulanan atau kantor.

Aktivitas fisik tersebut juga bisa membantu mencegah kantuk di tengah hari saat berpuasa di bulan Ramadhan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com