KOMPAS.com - Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah yang dijalani oleh umat Islam di seluruh dunia.
Selama lebih dari 12 jam, umat Islam yang berpuasa tidak akan mengonsumsi apapun, baik makanan atau minuman.
Meski sudah minum saat sahur, serangan haus tetap bisa datang kapan saja selama muslim berpuasa.
Selain berdiam diri di ruangan ber-AC, ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah rasa haus ketika berpuasa.
Baca juga: Aturan Buka Puasa dalam KRL, LRT, MRT, dan TransJakarta
Ahli gizi klinis dari Klinik Healthbay Dubai, Sara Abdelghany mengatakan, beberapa sajian harus dihindari agar tubuh tidak mudah haus saat berpuasa.
Ia menyarankan, sebaiknya menghindari beberapa makanan olahan, seperti sosis, daging yang dilapisi tepung roti, dan sup siap saji, dikutip dari Al Arabiya English, Sabtu (17/4/2021).
Menurut Abdelghany, makanan olahan termasuk hidangan yang tinggi kadar natrium dan mono-natrium. Kedua zat ini akan menyebabkan rasa haus yang berlebihan selama tubuh sedang berpuasa.
Baca juga: Di Mana Daerah dengan Durasi Puasa Tersingkat dan Terlama di Indonesia?
Minuman berkafein, seperti kopi dan minuman ringan, sebaiknya juga dihindari saat sahur atau berbuka.
Abdelghany menuturkan bahwa jenis minuman ini akan menyebabkan tubuh kehilangan air dan meningkatkan dehidrasi.
“Hidrasi adalah kunci selama Ramadhan karena umat Islam menghabiskan waktu berjam-jam tanpa minum seteguk air pun,” kata Abdelghany.
Baca juga: Apakah Berenang Membatalkan Puasa? Ini Penjelasan MUI
Lebih lanjut, Abdelghany menyarankan untuk minum air putih dalam jumlah yang cukup. Ia menyarankan untuk buka puasa dengan satu hingga dua gelas air.
Lalu, usahakan untuk mengonsumsi satu gelas air putih setiap satu jam berikutnya setelah berbuka puasa.
Hindari menunggu sampai sahur untuk minum air putih. Cara ini justru akan menambah rasa haus keesokan harinya
Minum air putih dalam jumlah banyak saat sahur akan membuat hidrasi berlebihan pada tubuh.
Kondisi ini tentu tidak disarankan karena akan menghabiskan kadar potasium dan meningkatkan rasa haus.
Baca juga: Waktu dan Jenis Olahraga yang Tepat Saat Bulan Puasa Ramadhan
Hidangan yang cenderung asin dan berempah dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya asam lambung, dilansir dari Egypt Independent, Kamis (15/4/2021).
Penyakit asam lambung atau GERD akan meningkatkan kebutuhan tubuh untuk memproses cairan dan meningkatkan rasa haus.
Baca juga: Kapan Niat Puasa Ramadhan Dilafalkan, Saat Sahur atau Malam Hari?
Apabila tidak terlalu suka minum air putih, cobalah untuk beralih mengonsumsi minuman herbal.
Dokter Ayman menyarankan beberapa minuman herbal seperti air rebusan atau seduhan kembang sepatu, karub, dan licorice yang tidak mengandung pewarna buatan.
Ramuan ini akan melindungi tubuh dari penyakit, melembapkan tubuh, dan menggantikan hilangnya cairan tubuh selama berpuasa.
Baca juga: Daftar Menu Buka Puasa Gratis Masjid Jogokariyan Yogyakarta Selama Ramadhan 2024
Saat sahur, Ayman menyarankan untuk mengonsumsi buah yang mengandung banyak air dan serat yang sehat.
Nantinya, buah jenis ini akan dapat bertahan lama di usus sehingga mengurangi rasa lapar dan haus.
Ia merekomendasikan konsumsi buah-buahan yang mengandung serat pangan dan air seperti semangka dan anggur.
Baca juga: Pemerintah Tetapkan Awal Puasa Ramadhan 2024 Selasa 12 Maret
Makanlah sayur-sayuran seperti timun yang mempunyai kadar air cukup tinggi untuk tubuh.
Timun yang dikonsumsi setelah berbuka puasa dapat menghilangkan dahaga dan mendinginkan tubuh.
Selain itu, timun mengandung serat makanan selulosa yang memperlancar pencernaan, mengeluarkan racun, dan membersihkan usus.
Baca juga: 7 Tips Aman Puasa bagi Penderita Maag
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.