Cara makan yang seperti ini akan membuat lambung untuk bekerja lebih berat setelah beristirahat selama beberapa jam.
Akibatnya, pasien akan langsung mengalami reaksi tak diinginkan, seperti GERD atau dispepsia.
Baca juga: Bolehkah Cuka Apel Diminum Saat Alami Asam Lambung? Ini Penjelasannya
Masih mengenai makanan, Coana mengungkapkan ada berbagai macam makanan dan minuman yang dapat menjadi penyebab asam lambung naik.
Makanan tersebut seperti makanan pedas, makanan bersifat asam, makanan berlemak, minuman bersoda, dan kopi.
Bagi pasien, disarankan untuk menghindari makanan dan minuman yang dapat memicu asam lambung naik.
“Saya sarankan sebaiknya menghindari makanan dan minuman pemicu asam lambung naik, yang asam, pedas, berlemak, dan bersoda,” katanya.
Baca juga: Daftar Ikan yang Boleh Dimakan Penderita Asam Lambung, Apa Saja?
Lebih lanjut, bagi pasien yang wajib minum obat, Coana menuturkan bahwa pasien tersebut juga melakukannya secara rutin.
Umumnya, pasien yang masih butuh obat untuk mengatasi asam lambung akan dikonsumsi saat sahur maupun berbuka puasa.
“Untuk obatnya, disesuaikan dengan kondisi pasien dan arahan dari dokter,” ucapnya.
Baca juga: 5 Buah yang Dapat Meredakan Asam Lambung, Apa Saja?
Dikutip dari laman resmi Ditjen Yankes Kemenkes, penderita asam lambung tidak disarankan untuk makan dengan terburu-buru.
Kebiasaan makan seperti ini akan membuat udara lebih banyak masuk ke dalam saluran pencernaan.
Nantinya, udara yang sudah masuk ini akan membuat perut menjadi kembung dan mulas, yang membuat penderita merasa tidak nyaman.
Pasien disarankan untuk bagun lebih pagi saat sahur agar tidak terburu-buru saat menyantap makanan.
Baca juga: Kerap Disamakan, Ini Perbedaan Asam Lambung dan Sakit Maag
Makanan dalam porsi yang berlebihan saat sahur atau berbuka dapat meningkatkan risiko peningkatan asam lambung.
Jumlah hidangan yang terlalu banyak dikonsumsi akan memberikan tekanan pada lambung, yang nantinya dapat memicu kenaikan asam lambung.