Mekanisme pasti dari microsleep belum sepenuhnya dipahami, namun diyakini terjadi ketika ada bagian otak yang tertidur, sementara bagian otak lainnya tetap terjaga.
Microsleep mungkin terdengar aman, terutama ketika Anda mengalaminya saat sedang duduk santai di sofa atau berbaring di tempat yang nyaman.
Namun, risiko utama dari microsleep adalah saat Anda mengalaminya di saat sedang melakukan aktivitas tertentu.
DIlansir dari laman SleepFoundation.org, Anda berisiko kecelakaan ketika microsleep saat mengemudi, mengoperasikan alat berat, melakukan operasi, atau tugas sensitif serupa lainnya.
Baca juga: Cara Mengatasi Insomnia, Salah Satunya Justru dengan Bangun dari Kasur
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan simulasi mengemudi, microsleep dikaitkan dengan penurunan performa berkendara.
Sebab, kondisi tersebut membuat orang menjadi kurang responsif atau tidak responsif terhadap rangsangan atau situasi berisiko tinggi apa pun yang memerlukan waktu reaksi cepat.
Cara terbaik untuk mencegah microsleep adalah dengan memprioritaskan tidur dan memastikan Anda mendapatkan jumlah tidur yang tepat agar merasa segar dan waspada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.