Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Astronom Deteksi Adanya Planet yang Ditutupi Lautan Berisi Air Mendidih

Kompas.com - 10/03/2024, 12:00 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Ia mengatakan bahwa kondisi di planet itu sangat berbeda dengan Bumi.

TOI-270 d terkunci secara vertikal, yang berarti satu sisi secara permanen menghadap ke bintangnya, sementara sisi lainnya bermandikan kegelapan abadi dan menciptakan kontras temperatur yang ekstrem.

"Lautan akan menjadi sangat panas pada siang hari. Sedangkan sisi malam hari berpotensi menjadi tempat yang layak huni," kata Madhusudhan.

Namun, akan ada atmosfer yang sangat keras dengan tekanan puluhan atau ratusan kali lipat dari tekanan di permukaan Bumi dan uap yang bergulung-gulung di lautan.

Perairan kemungkinan akan mencapai kedalaman puluhan hingga ratusan kilometer, dengan dasar laut es bertekanan tinggi dan di bawahnya terdapat inti berbatu.

Baca juga: NASA Cari Orang yang Mau Jalani Simulasi Hidup di Mars, Terisolasi Setahun Penuh

Profesor Bjorn Benneke dari University of Montreal, Kanada telah melakukan pengamatan tambahan terhadap planet ini dan mempertanyakan hipotesis "dunia lautan".

"Suhu dalam pandangan kami terlalu panas untuk air menjadi cair," katanya, seraya menambahkan bahwa atmosfer tampaknya mengandung uap air dalam jumlah yang cukup besar.

Benneke memperkirakan, di permukaan, suhu bisa mencapai 4.000 derajat Celsius dengan air yang ada dalam kondisi superkritis, di mana perbedaan antara cairan dan gas menjadi kabur.

"Ini hampir seperti cairan panas yang kental," katanya.

Kedua tim mendeteksi karbon disulfida, yang terkait dengan proses biologis di Bumi, namun juga bisa diproduksi oleh sumber lain.

Namun, tidak ada tanda-tanda molekul biosignature lainnya, dimetil sulfida (DMS).

"Kita tidak bisa mengaitkan (karbon disulfida) dengan aktivitas biologis," kata Madhusudhan.

"Dalam atmosfer yang kaya hidrogen, relatif mudah untuk membuatnya. Tapi jika kita bisa mengukur molekul unik ini, maka kita akan bisa mengukur planet laik huni di masa depan," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com