Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Duduk Perkara Minimarket di Dekat Ponpes AA Gym Ditutup Satpol PP

Kompas.com - 04/03/2024, 11:35 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Satuan Polisi (Satpol) Pamong Praja (PP) Kota Bandung menyegel sebuah minimarket di kawasan Pondok Pesantren (Ponpes) Daarut Tauhid, Jalan Gegerkalong, Bandung, Jawa Barat Sabtu (2/3/2024).

Penyegelan terjadi setelah pendakwah sekaligus pengasuh Ponpes Daarut Tauhid KH Abdullah Gymnastiar alias AA Gym menyinggung aktivitas remaja yang nongkrong di minimarket tersebut hingga larut malam.

Kepala Satpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi mengatakan, penyegelan minimarket sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Bandung Nomor 9 Tahun 2019 tentang Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat (trantibumlinmas).

"Kita lakukan penutupan sementara," ujarnya dikutip dari Antara, Sabtu.

Baca juga: Anak Terbentur Kaca, Konsumen Aniaya Karyawan Minimarket di Serang

Pihak minimarket langgar perda

Rasdian menjelaskan, Satpol PP menyegel minimarket di Gegerkalong setelah pihaknya menerima aduan masyarakat.

Aduan tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan mendatangi minimarket secara langsung.

Pemeriksaan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) didampingi kepolisian dan pihak kewilayahan.

Hasil pemeriksaan menunjukkan, minimarket tersebut ternyata melanggar sejumlah ketentuan. Hal ini yang menjadi dasar Satpol PP Kota Bandung melakukan penyegelan.

Pelanggaran pertama, pihak minimarket tidak memiliki izin operasional di lokasi tersebut dan tidak terdaftar pada database Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung.

"Memang dari pusatnya ada atas nama Akhmad Jaelani tapi di titik itu tidak ada izin operasionalnya. Di titik lain ada pengaduan tidak ada izin operasionalnya," jelas Rasdian dikutip dari laman Pemprov Jabar.

"Itu bisa dilihat di dalam database Disdagin, tidak masuk itu. Kita juga dapat informasi dari OPD terkait," sambungnya.

Baca juga: Kisah Kerja Keras Go Seonmin, Bekerja sejak SMA, Kini Punya Minimarket di Usia 25 Tahun

Selain itu, Satpol PP Kota Bandung juga menemukan, jam operasional minimarket di Gegerkalong melewati batas yang telah ditentukan.

Jam operasional yang melewati batas, kata Rasdian, menimbulkan gangguan trantibumlinmas yang dirasakan masyarakat sekitar.

Ia menerangkan, aturan yang dilanggar pihak minimarket adalah Perda Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penataan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern dan Perda Nomor 9 Tahun 2019 tentang Tibumtranlinmas.

Berdasarkan aturan tersebut, Satpol PP Kota Bandung menjatuhkan sanksi berupa penutupan sementara dan melakukan persetujuan.

Ia meminta masyarakat yang menemukan aktivitas yang mengganggu trantibumlinmas untuk melapor ke Satpol PP Kota Bandung.

"Selanjutnya kita melakukan penutupan sementara dan penutupan sampai yang memenuhi kewajibannya ada izin operasionalnya nanti PPNS pemberitahuan terkait pelanggaran trantibumlinmas-nya dan bisa dikenakan sanksi lebih lanjut," kata Rasdian.

"Kita akan melakukan pengawasan terkait jam operasionalnya," sambungnya.

Baca juga: Tukang Parkir Pukul Pelanggan Minimarket di Bogor, Tak Terima Dikasih Uang Rp 400

Sebelum penyegelan terjadi, AA Gym menunjukkan aktivitas sekelompok anak muda yang nongkrong di sebuah minimarket pada Jumat (1/3/2024).

Minimarket tersebut berada di sekitar masjid dan ponpes. Dalam video yang diunggah AA Gym tampak sekelompok anak muda berada di minimarket hingga larut malam.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, sahabat ku sekalian inilah Masjid Darul Tauhid, suasana jam 12 malam hening, Aa mau minta saran sekarang ada Circle-K ini yang sampai tengah malam, banyak orang di sini sampai larut malam," kata Aa Gym dalam unggahannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG: Wilayah Hujan Lebat 9 Mei 2024 | Vaksin AstraZeneca Ditarik Peredarannya

Tren
Mengulik Racunomologi

Mengulik Racunomologi

Tren
Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Pemain Bola Malaysia Kembali Jadi Korban Penyerangan, Mobil Diadang Saat Berangkat ke Tempat Latihan

Tren
Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Cara Mengetahui Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com