Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Tanpa Bayangan 21 Februari 2024, Akankah Suhu Semakin Panas?

Kompas.com - 20/02/2024, 19:15 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Kondisi suhu saat hari tanpa bayangan

Guswanto melanjutkan, suhu maksimum pada 21 Februari 2024 saat hari tanpa bayangan di Indonesia relatif normal.

Di Jakarta misalnya, suhu diprediksi berkisar 26-30 derajat Celsius dengan kelembapan antara 80-95 persen.

Awan juga masih tampak menutupi, bahkan hujan lebat hingga hujan badai diprediksi melanda sejumlah daerah.

Sebagai contoh, hujan badai di Jabodetabek, serta potensi hujan lebat, hujan badai, dan angin kencang di sebagian Jawa hingga Nusa Tenggara Timur.

"Ini suhu maksimum tanggal 21 Februari 2024 saat hari tanpa bayangan," ungkap Guswanto.

Sementara itu, Maret 2024 akan menjadi masa pancaroba atau peralihan dari musim hujan ke musim kemarau.

Oleh karenanya, BMKG mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, termasuk angin kencang, puting beliung, petir, dan hujan es.

Memasuki musim kemarau secara bertahap, puncak musim ini diperkirakan baru berlangsung pada Juli-Agustus 2024 mendatang.

Baca juga: Warganet Mengeluh Cuaca Terasa Gerah Walau Turun Hujan, Ini Penjelasan BMKG

Jadwal hari tanpa bayangan

Bidang Tanda Waktu BMKG menuliskan, mengingat posisi Indonesia yang berada di sekitar ekuator atau garis khatulistiwa, hari tanpa bayangan akan terjadi sebanyak dua kali dalam setahun.

Hari tanpa bayangan periode pertama 2024 terjadi antara 21 Februari 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur, hingga 4 April 2024 di Sabang, Aceh.

Fenomena hari tanpa bayangan periode berikutnya berlangsung pada 7 September 2024 di Sabang, Aceh, sampai 21 Oktober 2024 di Baa, Nusa Tenggara Timur.

Khusus untuk Jakarta, fenomena ini terjadi pada 4 Maret 2024, dengan Matahari tepat di atas zenit pada pukul 12.04 WIB.

Untuk periode kedua, hari tanpa bayangan di Jakarta baru akan terjadi pada 8 Oktober 2024 pukul 11.40 WIB.

"Di kota-kota lain, kulminasi utama terjadi saat deklinasi Matahari sama dengan lintang kota tersebut," papar BMKG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com