KOMPAS.com - Sebanyak 68,2 persen atau sekitar 2.728 pasangan suami istri (pasutri) di Jepang tidak melakukan hubungan seksual.
Hal tersebut imbas dari resesi seks di negara tersebut yang akan berdampak pada angka kelahiran yang rendah.
Penelitian terbaru menyebutkan, 2 dari 3 pasutri Jepang tidak pernah lagi berhubungan intim. Meski begitu, mereka mengaku memiliki kehidupan pernikahan yang baik-baik saja.
Baca juga: Resesi Seks Jepang: Kisah 2 Murid Terakhir yang Sekolahnya Ditutup
Dikutip dari Nippon (24/1/2024), perusahaan Raison d'Etre yang berbasis di Shinjuku, Tokyo melakukan survei untuk mengetahui tingkat hubungan intim pasutri di Jepang.
Sebanyak 4.000 laki-laki dan perempuan berusia dua puluhan, tiga puluhan, empat puluhan, dan lima puluhan yang sudah menikah terlibat dalam survei ini.
Hasilnya, terdapat 43,9 persen responden atau sekitar 1.756 orang mengaku tidak pernah berhubungan intim dalam pernikahannya. Sementara 24,3 persen atau 972 responden jarang berhubungan intim.
Angka tersebut berarti total 68,2 persen atau 2.728 pasutri di Jepang jarang atau bahkan tidak melakukan hubungan seksual sama sekali meski telah menikah.
Di antara para responden, pasutri dengan usia lima puluhan menjadi kelompok usia yang paling banyak enggan berhubungan seksual.
Sementara pasutri berumur tiga puluhan merupakan kelompok usia kedua terbanyak yang jarang atau tidak melakukan hubungan intim.
Baca juga: Jepang Resmi Alami Resesi Ekonomi, Ini Penyebabnya
Sebanyak 57 persen responden atau sekitar 2.280 orang mengatakan mereka menjalani pernikahan tanpa atau jarang berhubungan intim namun punya hubungan yang baik atau malah sangat baik dengan pasangannya.
Meski begitu, terdapat sekitar 15 persen pasutri atau 600 orang yang hubungannya kurang atau tidak baik dengan pasangannya.
Penelitian Raison d'Etre tidak meneliti alasan pasangan menikah di Jepang tidak melakukan hubungan intim.
Baca juga: Resesi Seks, Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Jepang Memilih untuk Tidak Punya Anak