Aturan kesehatan dan keamanan atau health and safety regulation ini berupa sistem buka-tutup gerbang dan pintu masuk gedung konferensi tersebut.
Penerapan aturan inilah yang menurutnya membuat ada sebagian pemilih yang tidak diperbolehkan masuk ke gedung pemungutan suara pada jam tertentu.
"Namun demikian, sistem buka-tutup gerbang dan pintu masuk tidak memengaruhi proses pendaftaran pemilih di meja registrasi," lanjutnya.
Pihak PPLN London terus-menerus menerima pendaftaran pemilih yang akan mencoblos di dalam gedung tersebut hingga pukul 18.00 waktu setempat.
Proses pemungutan suara juga terus dilakukan sampai seluruh warga yang berada dalam gedung dan terdaftar bisa menggunakan hak pilihnya.
Selain itu, Denny juga membantah adanya tuduhan sisa surat suara yang belum digunakan di TPS London diperjualbelikan.
"Karena sesuai aturan, (sisa surat suara) akan dicoret sehingga tidak dapat digunakan. Ini semua akan terlihat datanya ketika penghitungan suara," tegas Denny.
Proses pemungutan suara di TPS London berakhir pada pukul 20.00 GMT bagi pemilih yang telah mendapat nomor antrean untuk memenuhi hak pilihnya.
Baca juga: Lautan Manusia Disebut Padati TPS di Kuala Lumpur, Warga Harus Antre hingga 5 Jam
Lebih lanjut, Denny mengungkapkan memang ada sebagian WNI yang berada di Inggris tidak bisa menggunakan hak suaranya.
Hal ini terjadi di TPS 002 yang berlokasi di Holiday Inn, Manchester City Centre, Kota Manchester.
"Di TPS di Manchester, pemungutan suara dilakukan sesuai jadwal (pukul) 08.00-18.00 karena surat suara tidak ada lagi yang tersisa," jelasnya.
PPLN London menerima 332 lembar surat suara di TPS Manchester sesuai jumlah orang yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), yakni 332 orang pemilih.
Namun, 78 calon pemilih yang sudah mengantre gagal mencoblos karena surat suara di TPS Manchester habis.
Calon pemilih yang gagal mencoblos tidak dapat mendapatkan surat suara dan masuk dalam Daftar Pemilih Khusus (DPK) karena masih terdaftar dalam DPT di Indonesia.
"Mengingat pemungutan suara di UK dan Irlandia dilaksanakan lebih cepat dibandingkan dengan pelaksanaan di dalam negeri, maka pengecekan data status pemilih menjadi sangat penting," tegas Denny.
WNI yang berada di Inggris Raya dan Irlandia dan ingin mencoblos di sana seharusnya mengajukan pindah lokasi DPT agar tercatat di PPLN London.
"Untuk menghindari pemungutan suara lebih dari satu kali," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.