Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Rambut Rontok Tanda Anemia? Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 31/01/2024, 10:15 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Unggahan video yang mengatakan bahwa rambut rontok bisa menjadi salah satu tanda anemia ramai di media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @moonwarre pada Senin (22/1/2024).

"Penyebab rambut rontok bukan cuma gak cocok sama shampo bisa jadi anemia," tulis pengunggah.

"Setiap buka jedai rontok semua kayak abis di jenggut," tambahnya.

Hingga Rabu (31/1/2024), unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 1,9 juta kali dan mendapatkan komentar lebih dari 2.600 warganet TikTok.

Lantas, benarkah rambut rontok menandakan anemia?

Baca juga: Viral, Unggahan Rambut Rontok Parah Setelah Bleaching, Ini Kata Dokter


Penjelasan dokter

Dokter spesialis penyakit dalam dan Chairman Junior Doctor Network (JDN) Indonesia, Andi Khomeini Takdir mengatakan, rambut rontok adalah salah satu tanda atau gejala seseorang mengalami anemia.

Anemia adalah kondisi yang terjadi ketika jumlah sel darah merah dalam tubuh lebih rendah dari jumlah normal.

"Rambut rontok bisa menjadi tanda anemia, di mana intensitas rambut rontok yang normal yakni 50-100 helai/hari,"

Ia menjelaskan, kondisi tersebut terjadi lantaran folikel rambut yang kekurangan gizi dan oksigen, sehingga menyebabkan ketidakcukupan nutrisi pada rambut dan berakibat pada kerontokan.

Baca juga: 7 Cara Mengobati Rambut Rontok secara Alami

Rambut rontok pada penderita anemia 

Sementara itu, dokter spesialis kesehatan kulit dan kelamin sekaligus dosen dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Ismiralda Oke Putranti mengatakan bahwa kerontokan rambut disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari autoimun, infeksi, hormonal, dan malnutrisi.

"Selain itu juga faktor stressor baik fisik maupun psikis juga berdampak terhadap kerontokan rambut," ujarnya terpisah.

"Kondisi anemia jelas berdampak pada rambut rontok dan tidak hanya pada rambut saja, tetapi juga keseluruhan organ," imbuhnya.

Ia menjelaskan, anemia merupakan kondisi di mana kadar hemoglobin dalam darah rendah, sehingga kapasitas sel darah merah dalam mengangkut oksigen dan sari makanan untuk disampaikan ke organ sangat sedikit.

Akhirnya organ-organ tersebut, termasuk rambut, akan kekurangan oksigen dan makanan, sehingga akan mengalami penipisan dan akhirnya rontok.

"Kerontokan rambut pada anemia bisa terjadi di semua area kepala berambut. Rambut akan tampak semakin tipis dan kerontokannya relatif merata," ungkap Ismiralda.

Baca juga: Benarkah Stres Bisa Menyebabkan Rambut Rontok? Ini Penjelasan Dokter

Ilustrasi anemiaShutterstock Ilustrasi anemia

Cara mendeteksi anemia pada tubuh

Lebih lanjut Ismiralda mengatakan, pada orang-orang yang mengalami kerontokan rambut yang hebat, dokter biasanya akan menyarankan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium yang terkait seperti kadar Hb, kadar zinc, Fe, dan asam folat.

Selain itu, bisa juga dicek fungsi hormon tiroid atau penanda autoimun yang lain.

"Tapi kalau untuk mendeteksi anemia secara mudah bisa kita lihat dari selaput lendir (konjungtiva) kelopak mata bawah pasien. Jika konjungtiva tampak pucat itu menunjukkan dia anemia," jelas Ismiralda.

Selain itu, bisa juga dilihat dari ujung-ujung jari. Apabila ujung jari terlihat pucat, hal ini juga dapat menunjukkkan anemia. 

Kendati demikian, ia mengatakan, untuk mengetahui seberapa berat atau parahnya anemia harus tetap dilakukan pemeriksaan laboratorium.

"Terkait dengan kerontokan rambut, bila disebabkan anemia maupun stres dapat terjadi kerontokan yang merata dan tidak di area-area tertentu. Penggalian informasi mengenai perjalanan terjadinya kerontokan rambut juga sangat perlu," ujar dia.

Ia melanjutkan, dokter akan memeriksa terkait dengan pola diet pasien, penurunan berat badan atau peningkatan berat badan yang drastis, adakah kejadian yang memicu stres psikologis dalam jangka waktu dekat dengan terjadinya kerontokan rambut.

Selain itu, dokter juga akan memastikan apakah ada penyakit infeksi, pasca kecelakaan, atau tindakan operasi dalam jangka waktu dekat dengan kerontokan rambut.

"Setelah itu dokter biasanya akan menganalisis rambut mulai dari menilai pola kerontokan rambut, dilanjutkan pemeriksaan alat dengan skin and hair analyzer/dermatoscope maupun tes tarikan rambut," ungkap Ismiralda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com