Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Zombi Purba Ditemukan di Arktik, Peneliti: Bisa Picu Pandemi Baru

Kompas.com - 24/01/2024, 08:00 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peneliti menemukan virus zombi purba yang terjebak di lapisan es Arktik selama puluhan ribu tahun.

Virus yang dinamakan Methuselah tersebut membuat peneliti khawatir karena strain mikroba ini dikhawatirkan bisa memicu pandemi baru.

Profesor emeritus kedokteran dan genomik di Universitas Aix-Marseille, Jean-Michel Claverie, meminta agar umat manusia bersiap menghadapi kemunculan virus zombi purba.

Peneliti telah bekerja sama dengan University of Arctic untuk mengidentifikasi kasus penyakit yang disebabkan oleh virus zombi purba sebelum penyebarannya tidak terkendali.

"Bagian penting dari permafrost adalah bahwa ia dingin, gelap, dan minim oksigen yang sangat cocok untuk mengawetkan materi biologis," ujar Claverie, dikutip dari New York Post.

Baca juga: Sama-sama Bisa Menginfeksi, Apa Perbedaan Bakteri dan Virus?


Kekhawatiran peneliti terhadap virus purba

Claverie mengatakan, ada kemungkinan virus yang berasal dari bagian Bumi utara menginfeksi manusia dan memicu wabah penyakit baru.

Kemungkinan tersebut didukung oleh ahli virus Marion Koopmans dari Erasmus Medical Center di Rotterdam, Belanda.

Ia menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengetahui virus apa yang terjebak dalam lapisan es di Arktik.

Meski begitu, ada risiko bahwa ada virus yang mampu memicu wabah penyakit.

"Kita harus berasumsi bahwa hal seperti ini bisa saja terjadi," ujarnya, dikutip dari The Guardian.

Pada tahun 2014, Claverie memimpin sebuah tim ilmuwan yang mengisolasi virus hidup di Siberia.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Virus Misterius di Dasar Palung Mariana, Apa Itu?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa virus tersebut masih dapat menginfeksi organisme sel tunggal walau telah terkubur dalam lapisan es selama ribuan tahun.

Penelitian lanjutan yang diterbitkan tahun lalu mengungkapkan adanya beberapa jenis virus yang berbeda dari tujuh lokasi berbeda di Siberia.

Virus-virus tersebut dapat menginfeksi sel yang dibiakkan, di mana salah satu sampel virus bahkan berusia 48.500 tahun.

"Virus yang kami isolasi hanya dapat menginfeksi amuba dan tidak menimbulkan risiko bagi manusia," ujar Claverie.

Halaman:

Terkini Lainnya

Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Deretan Jenderal Polisi yang Duduki Jabatan Sipil 2024, Terbaru Irjen Risyapudin Nursin

Tren
Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Starlink Elon Musk Masuk Pedalaman Brasil, Dikeluhkan Tetua Suku Bikin Anak Muda Malas

Tren
Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Bukan karena Cobek dan Ulekan Batu, Ini Penyebab Munculnya Batu Ginjal

Tren
Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Kisah Bayi 2 Hari Alami Radang Otak Usai Dicium Pembawa Herpes

Tren
Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Cerita Rokiah, Jemaah Haji Difabel Indonesia yang Berangkat Seorang Diri, Kini Bertemu Sahabat Baru

Tren
Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Turis Digigit Monyet Saat Berkunjung ke Monkey Forest Ubud, Mengaku Suntik Antirabies Rp 97 Juta

Tren
Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Teka-teki Pemegang Akun Facebook Icha Shakila, Diyakin Jadi Dalang Kasus Ibu Cabuli Anak

Tren
Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Kapan Pengumuman Hasil UTBK SNBT 2024? Ini Jadwal dan Cara Ceknya

Tren
Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Belajar dari Kasus di Kosambi, di Mana Tempat Meletakkan Tabung Gas LPG yang Benar?

Tren
Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Orang yang Berkurban Dianjurkan Tidak Potong Kuku dan Rambut, Mulai Kapan?

Tren
Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Klaim Sengaja Gagalkan Penalti Kedua Saat Lawan Indonesia, Berikut Profil Striker Irak Ayman Hussein

Tren
Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Ketika Dua Keluarga Jokowi Kini Duduki Jabatan Strategis di Pertamina...

Tren
Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Siapa Saja Orang yang Tak Disarankan Minum Kopi?

Tren
Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Sosok Rita Widyasari, Eks Bupati Kutai Kartanegara Terpidana Korupsi dengan Kekayaan Fantastis

Tren
4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

4 Teh untuk Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Direkomendasikan Ahli Diet

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com